BKPM Ramal Kenaikan Rating S&P Baru Berdampak Signifikan 2018

Miftah Ardhian
23 Mei 2017, 12:58
Menteri Perdagangan Thomas Lembong
Katadata | Arief Kamaludin
Kepala BKPM Thomas Lembong

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan kenaikan peringkat kredit Indonesia menjadi layak investasi (investment grade) oleh Standard and Poor's (S&P) akan berdampak signifikan. Namun, dampak tersebut tidak akan terasa dengan cepat. Butuh waktu satu hingga dua tahun untuk melihat dampak kenaikan peringkat ini.

Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan dampak kenaikan rating S&P ini tidak akan bisa dirasakan secara instan. Alasannya, beberapa investor biasanya hanya mau berinvestasi di negara yang telah mendapat peringkat layak investasi dari tiga lembaga pemeringkat. Sedangkan, Indonesia baru memperolehnya ketika S&P menaikkan peringkat Indonesia beberapa hari lalu.

Advertisement

(Baca: BI Harap Peringkat Baru S&P Bisa Kerek Investasi ke Luar Jawa)

Dengan demikian, Indonesia baru memasuki daftar negara yang telah memperoleh peringkat layak investasi. Alhasil, investor masih memerlukan waktu untuk menentukan skema investasinya di Indonesia. "Memang butuh sedikit waktu. Tapi dalam 12-24 bulan ke depan ini, dampaknya akan signifikan," ujar Lembong saat ditemui di Jakarta, Selasa (23/5).

Dampak yang kemungkinan besar akan terjadi adalah adanya proyeksi dari beberapa investment bank di bursa saham Amerika Serikat, Wallstreet. Mereka menyatakan bahwa dalam satu dan dua tahun ke depan, Indonesia bisa memperoleh arus dana masuk (capital inflow) tambahan sebesar US$ 5-10 miliar atau setara dengan Rp 70-130 triliun.

Capital inflow akan terjadi akibat adanya kenaikan peringkat layak investasi dari S&P. Meski begitu, Lembong menyatakan hal ini harus didukung dengan upaya perbaikan. Pemerintah harus terus melakukan reformasi kebijakan dan menjaga momentum ini untuk terus melakukan perbaikan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement