Target Pajak Tak Realistis, Jokowi Setujui Usul Sri Mulyani

Safrezi Fitra
9 Agustus 2016, 11:29
Jokowi dan Sri Mulyani
Cahyo | Biro Pers Sekretariat Kepresidenan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung dan menyetujui usulan Menteri Keuangan Sri Mulyani memangkas belanja dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016. Ini dilakukan karena Jokowi mulai menyadari bahwa target penerimaan pajak tahun ini tidak realistis.

"Itu memang harus dilakukan, karena kita butuh APBN yang kredibel," kata Jokowi dalam keterangannya  usai sosialisasi kebijakan pengampunan pajak di Hotel Intercontinental Kota Bandung, Senin (8/8).

Dia mengatakan hampir semua negara perekonomiannya terguncang saat ini. Ada negara yang pertumbuhan ekonominya turun sampai 4 persen. Bahkan ada yang sampai minus hingga tiga persen. Negara-negara yang di dekat-dekat Indonesia banyak yang pertumbuhannya turun hingga 1-1,5 persen.

Menurutnya di tengah kondisi perekonomian global seperti ini, pemerintah haruslah mengambil langkah realistis untuk kembali menata APBN. Dia pesimistis target dalam penerimaan dalam APBN-P 2016 bisa tercapai.

"Kalau dihitung-hitung lagi, kami perkirakan tidak mungkin (targetnya terkejar). Kita harus realistis. Apa yang dilakukan Bu Menkeu itu sebuah hal yang sangat nalar dan masuk kalkulasi, saya setujui," ujarnya. (Baca: Menkeu: Penerimaan Pajak 2017 Hanya Bertambah Rp 30 Triliun)

Jokowi mengatakan pos anggaran belanja kementerian dan lembaga yang terkena pemangkasan diantaranya biaya operasional dan perjalanan dinas. Mengenai komponen belanja lain yang terkena pemangkasan, dia meminta Sri Mulyani untuk menjelaskannya.

Mengenai hal ini Sri Mulyani mengatakan bahwa dirinya bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro akan terus menyisir belanja kementerian/lembaga yang bisa dikurangi.

Sebelumnya, usai dilantik menjadi Menteri Keuangan, pada 26 Juli lalu, Sri Mulyani sempat menyatakan bahwa target penerimaan negara tahun cukup ambisius. Sri merasa target pajak dalam APBN-P tahun ini sebesar Rp 1.539 triliun terlalu tinggi dan tidak realistis.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...