JK Minta Kementerian dan Lembaga Pangkas Belanja Operasional

Safrezi Fitra
22 Maret 2016, 18:04
Wapres Kalla
Arief Kamaludin|KATADATA

KATADATA – Pemerintah menyadari penerimaan negara tahun ini relatif rendah. Namun, Wakil Presiden Jusuf Kalla tetap optimistis pertumbuhan ekonomi tidak akan terpengaruh dengan adanya penurunan ini.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan kepada seluruh Kementerian dan Lembaga (K/L) untuk melakukan penyesuaian anggaran. Penyesuaian dilakukan dengan memangkas anggaran-anggaran untuk program dan kegiatan yang bukan prioritas pemerintah saat ini. (Baca: Penerimaan Seret, IMF Menilai Pemerintah Perlu Revisi APBN)

Advertisement

Dia mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016 akan lebih fokus pada pembangunan. Sementara anggaran operasional K/L akan dipangkas. "Seperti menambah AC, perbaikan kantor, perjalanan dinas, serta biaya seminar, itu penyesuaian operasional (yang bisa dilakukan)," kata Kalla dalam pidatonya kepada segenap pejabat eselon I K/L, di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, Selasa (22/3).

Setiap lima tahun anggaran negara naik hingga dua kali lipat. Dari Rp 500 triliun pada 2005, meningkat menjadi Rp 1.000 triliun pada 2010. Saat ini anggarannya hampir menyentuh Rp 2.000 triliun. Namun, peningkatan anggaran ini tidak bisa sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Pada 2005 pertumbuhannya hanya 5 persen, 2010 mencapai 6,1 persen, dan tahun lalu melambat menjadi 4,9 persen. 

Hal ini menunjukkan peningkatan anggaran tidak sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Makanya Kalla optimistis meski anggaran negara menurun, pertumbuhan ekonomi masih bisa naik. Pertumbuhan ekonomi bukan hanya disumbang oleh pengeluaran pemerintah, melainkan swasta dan masyarakat. Sementara pengeluaran pemerintah bisa menjadi stimulus bagi sektor swasta untuk memacu pertumbuhan tersebut. (Baca: Bank Dunia Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia)

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement