JK: Empat Kelemahan Indonesia Hadapi Pasar Bebas

Safrezi Fitra
1 Desember 2015, 13:01
JK Pernah Telepon Boediono.jpg
KATADATA/

KATADATA - Pemerintah mengakui daya saing industri nasional masih kalah dibandingkan negara-negara lain. Namun, pemerintah tetap menyatakan untuk tetap menyepakati pasar bebas. Selain Masyarakat Ekonomi ASEAN, pemerintah juga mempertimbangkan bergabung dalam Kemitraan Trans Pasifik (TPP).

“Kalau bicara kelemahan, seperti Pak Jokowi katakan, ini zaman kompetisi yang tidak bisa dihindari,” kata Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dalam acara Economi Outlook 2016 di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (1/12). (Baca: Penyebab Ekspor Indonesia Kalah dari Vietnam dan Thailand)

JK mengakui bahwa daya saing Indonesia masih rendah, kalah dibandingkan negara ASEAN lainnya. Dia mengatakan ada empat hal yang membuat daya saing Indonesia lemah, yakni terkait birokrasi, energi, logistik, dan pembiayaan. Empat hal ini harus segera diperbaiki. Jika tidak, Indonesia hanya akan dijadikan pasar bagi negara lain.

Indonesia Masih Tertinggal di ASEAN
Indonesia Masih Tertinggal di ASEAN (Katadata)

Dalam hal birokrasi, selama ini pengurusan perizinan usaha terlalu panjang dan lama, karena terlalu banyak aparatur pemerintahan yang harus menandatangani izin tersebut. Di sisi lain banyak pejabat yang tidak berani mengambil kebijakan, karena takut dianggap merugikan negara.

Untuk mengatasi hal ini pemerintah mengeluarkan kebijakan agar pengambil keputusan hanya dikenai hukum administratif jika terjadi kesalahan. Pengambil kebijakan tidak akan dikenakan sanksi pidana atas hal ini. (Baca: BI Ramalkan Empat Faktor Membayangi Ekonomi 2016)

Dia juga mengapresiasi langkah Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyederhanakan  pengurusan izin investasi yang bisa selesai dalam tiga jam, meski pengurusan tandatangannya masih berhari-hari. “Tapi lebih cepat lebih baik lah. Kami perbaiki sistem itu,” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...