Jatah Ekspor Freeport Dikurangi

Safrezi Fitra
27 Januari 2015, 12:09
Freeport_ptfi.jpg
KATADATA |
Ekspor Freeport tetap dikenakan bea keluar 7,5 persen

KATADATA ? Pemerintah mengurangi jatah ekspor PT Freeport Indonesia tahun ini. Perusahaan asal Amerika Serikat tersebut mendapat kuota ekspor sebesar 580.000 ton konsentrat selama periode 26 Januari 2015 hingga 25 Juli 2015. Angka ini lebih rendah 23,3 persen dibandingkan kuota enam bulan terakhir sebesar  756.000 ton konsentrat.

"Sedikit turun dari kuota enam bulan kemarin," kata Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, R. Sukhyar di Gedung DPR, Jakarta, Senin (26/1).

Advertisement

Di sisi lain, pemerintah masih tetap mengenakan bea keluar dengan besaran yang sama dari sebelumnya. Besaran bea keluar yang ditetapkan untuk Freeport Indonesia tahun ini adalah 7,5 persen dari nilai ekspor.

Vice President Corporate Communications Freeport Indonesia Daisy Primayanti mengatakan tahun lalu Freeport tidak berhasil memenuhi kuota ekspor yang diberikan. Realisasi ekspor Freeport untuk enam bulan ke belakang, masih di bawah target kuota yang ditetapkan.

"PT Freeport Indonesia sudah  mengekspor sekitar 600.000 ton konsentrat dalam periode 6 bulan terakhir. Ini kurang lebih merefleksikan data tahun 2014 karena paruh tahun  pertama 2014 kegiatan ekspor PT Freeport Indonesia dibekukan. Baru pada 25 juli 2014 ditandatangani MoU pertama yang juga memberikan ijin ekspor," ujar dia.

Meski kuota ekspornya diturunkan, tahun ini Freeport Indonesia menargetkan bisa memproduksi tembaga sebesar 2,1 juta ton. Angka ini jauh lebih tinggi dari produksi tahun lalu yang mencapai 1,3 juta ton.

Sebelumnya, pemerintah sempat mengancam akan membekukan izin ekspor Freeport, karena tidak bisa menunjukkan perkembangan pembangunan smelternya. Namun, ancaman tersebut dibatalkan dengan alasan Freeport telah menunjukkan kesungguhannya.

?Bicara ekspor itu kan persyaratannya ada lokasi lahan. Itu sudah terpenuhi semua. Izin ekspor akan diberikan. Saya mau teken,? kata Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Freeport, kata dia, juga akan memberikan dana kesungguhan (commitment fee) sebesar US$ 130 ribu melalui bank BUMN. Uang tersebut akan hangus dan masuk kas negara jika pembangunan smelter tersebut tidak menunjukkan perkembangan.

Reporter: Arnold Sirait
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement