BPH Migas Optimistis Kuota BBM Bersubsidi Tahun Ini Cukup

Safrezi Fitra
17 Desember 2014, 12:20
BBM Subsidi
Arief Kamaludin|KATADATA

KATADATA ? Kepala Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andy Noorsaman Someng meyakinkan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tidak akan jebol sampai dengan akhir tahun. Ada beberapa faktor yang membuat kuota BBM subsidi tidak akan jebol.

"Belum tentu jebol, kan sudah ada kenaikan harga BBM," katanya di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Rabu (17/12).

Faktor lainnya, harga minyak dunia yang terus mengalami penurunan. Berdasarkan data OPEC, harga minyak dunia pada awal bulan ini sebesar US$ 66,44 per barel, kemudian terus menurun sampai mencapai level US$ 57,92 per barel pada 15 Desember 2014.

Selain itu, pemerintah juga telah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk yang bisa membuat konsumsi BBM bersubsidi melambat. Salah satunya kebijakan larangan kapal di atas 30 gross tonage (GT) menggunakan BBM subsidi.

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) telah menambah alokasi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang disalurkan PT Pertamina (Persero), sebesar 300.000 kiloliter. Harapannya, tambahan alokasi ini bisa cukup hingga akhir tahun.

Tambahan alokasi tersebut telah direalisasikan pada pekan lalu. Adapun tambahan ini berasal dari jatah BBM bersubsidi yang disalurkan PT AKR Corporindo Tbk. AKR tidak mampu menyalurkannya dan dikembalikan ke BPH Migas.

Sebelumnya Pertamina memperkirakan kuota BBM akan melampaui target APBNP 2014 yang telah ditentukan sebesar 46 juta kiloliter. Menurut Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dengan prognosis konsumsi BBM subsidi Oktober-Desember ini, kuota BBM bersubsidi masih kurang sekitar 1,3 juta kiloliter.

Makanya Pertamina menyatakan akan menjual BBM bersubsidi dengan harga pasar, tanpa subsidi, jika kuotanya sudah habis. Langkah tersebut akan diambil Pertamina tidak memiliki dasar hukum untuk tetap menjual BBM dengan harga subsidi, jika realisasi kuota melebihi target anggaran negara tahun ini.

"Kalau kami tetap menyalurkan sama saja kami melanggar hukum," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir.

Reporter: Arnold Sirait
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...