IPO Dua Perusahaan Farmasi dan Properti Cetak Sukses di Bursa Saham
Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan dua emiten baru yang melakukan penawaran umum saham perdana ke publik alias initial public offering (IPO) pada Selasa (8/9). Kedua saham perusahaan tersebut, langsung meroket, meneruskan tren penguatan signifikan pada saham IPO.
"Bursa senantiasa mendukung perseroan untuk jadi perusahaan yang tumbuh dan memberikan shareholder yang optimal. Pada akhirnya mampu berkontribusi pada perekonomian nasional," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI Gede Nyoman Yetna Setya dalam sambutannya secara virtual, Selasa (8/9).
Emiten pertama yang melakukan listing di Bursa adalah PT Soho Global Health Tbk (SOHO). Saham perusahaan farmasi tersebut langsung dibuka meroket hingga 24,73% menjadi Rp 2.270 per saham pada perdagangan perdananya. Total nilai transaksi sejauh ini pada saham SOHO mencapai Rp 3,4 juta.
Soho Global masuk ke pasar modal dengan melepas 114,33 juta unit saham baru ke publik dengan harga penawaran Rp 1.820 per saham. Berkat aksi korporasi tersebut, produsen suplemen kesehatan Imboost ini berhasil meraup Rp 208,17 miliar.
Seluruh dana hasil dari penawaran umum perdana saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya oleh perusahaan untuk memberikan pinjaman kepada anak usaha, yaitu PT Parit Padang Global. Penyaluran dana dilakukan dalam bentuk pinjaman dengan memperhatikan syarat dan ketentuan wajar yang berlaku di pasar.
"Oleh Parit Padang Global akan digunakan untuk modal kerja dalam bisnis distribusi seperti pembelian persediaan barang dagang," kata manajemen Soho dalam prospektusnya.
Emiten lain yang melakukan IPO hari ini adalah PT Puri Global Sukses Tbk (PURI). Pada perdagangan perdananya, perusahaan properti di Batam ini langsung meroket 34,12% menjadi Rp 228 per saham. Total nilai transaksi saham perseroan hingga berita ini ditulis senilai Rp 1,98 juta.
Dalam aksi korporasi ini, Puri Global melepas 200 juta unit saham ke publik atau setara dengan 20% dari total sahamnya. Dengan harga saham yang ditawarkan Rp 170 per unit, Puri Global meraup dana dari pasar modal senilai Rp 34 miliar.
Rencananya, mayoritas atau 96,6% dana yang diperoleh akan digunakan untuk meningkatkan penyertaan modal pada perusahaan anak yaitu PT Puri Karya Bersama (PKB). PKB akan membeli tanah sertifikat hak guna bangunan seluas 20.460 meter persegi (m2) yang berlokasi di kelurahan Sadai, Batam.
Alasan yang melatarbelakangi sebagian besar hasil penggunaan dana IPO tersebut, karena lahan pertama seluas 23.070 m2 sudah dimiliki oleh PKB. Dengan pembelian tanah tambahan itu, keseluruhan tanah seluas 43.530 m2 bakal digunakan untuk proyek rumah susun.
Sementara, sisa dananya sekitar 3,4% akan digunakan Puri Global untuk modal kerja. "Antara lain untuk melakukan pembayaran kepada pemasok dan kontraktor," kata manajemen Puri Global dalam prospektus terkait dengan rencana IPO ini.
Sehari sebelumnya, tiga emiten yang baru melantai dibursa juga mengalami kenaikan harga saat perdagangan perdana. PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP) menguat pada pembukaan perdagangan perdana hingga 34,55% dengan harga Rp 148 per saham. PT Bank Bisnis Indonesia Tbk (BBSI) naik 25% menjadi seharga Rp 600 per saham. Kemudian PT Kurniamitra Duta Sentosa Tbk (KMDS) meroket 24,67% menjadi Rp 374 per saham.