Boy Thohir hingga Perusahaan Sandiaga Uno Jual Saham Merdeka Copper

Image title
8 September 2020, 14:54
Sandiaga uno, saratoga, garibaldi thohir, merdeka copper, saham, bursa, tambang emas
Katadata | Arief Kamaludin
Ilustrasi. Saratoga, Garibaldi Thohir, dan Sumawa Arta Mandiri kompak menjual sebagian saham emiten tambang emas Merdeka Copper (MDKA).

Perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) menjual sebagian kepemilikan sahamnya di perusahaan tambang PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Tiga dari lima pemegang saham besar di MDKA, termasuk Saratoga, juga melepas sebagian sahamnya.

Dari pelepasan saham ini, Saratoga meraup dana Rp 213,68 miliar. Berdasarkan keterbukaan informasi yang diunggah Senin (7/9), tercatat Saratoga menjual 131,9 juta unit saham pada 31 Agustus 2020 lalu. Divestasi ini dilakukan dengan harga penjualan Rp 1.620 per saham.

Advertisement

Dengan pelepasan saham tersebut, maka Saratoga yang 21,51% sahamnya dimiliki oleh pebisnis Sandiaga Uno ini, memiliki sisa 4,18 juta unit saham Merdeka Copper Gold atau setara dengan 19,13%. Sebelum transaksi ini, SRTG memiliki 4,32 juta unit saham atau setara 19,74% saham MDKA.

Ternyata, tidak hanya Saratoga saja yang melepas saham MDKA pada akhir Agustus lalu, pengusaha yang juga kakak dari Menteri BUMN Erick Thohir, Garibaldi Thohir, dan PT Sumawa Arta Mandiri juga melakukan pelepasan saham perusahaan tambang ini.

Berdasarkan data insider Stockbit, Garibaldi Thohir yang merupakan Komisaris MDKA melepas kepemilikan sahamnya sebanyak 162,62 juta unit saham atau setara 0,75%. Sehingga, Garibaldi saat ini memiliki sisa saham 1,79 miliar unit atau setara 8,2%.

Sementara, Sumawa Arta Mandiri menjual sebanyak 182,68 unit saham atau setara 0,84% kepemilikan. Dengan demikian, Sumawa saat ini memiliki sisa 1,38 miliar unit saham MDKA atau setara 6,33%. Sayangnya, tidak diketahui harga penjualan saham milik Garibaldi dan Sumawa di data Stockbit.

Adapun, saham MDKA sejak awal tahun hingga perdagangan pada 31 Agustus 2020 sudah meroket hingga 62,62%, menyentuh harga Rp 1.740 per saham. Tertinggi, saham ini pernah ditutup di harga Rp 2.050 per saham pada 7 Agustus, menguat 91,59%. Sementara, harga terendah terjadi pada penutupan 23 Maret 2020 di harga Rp 905 per saham atau turun 15,42%.

Katadata.co.id telah mencoba menghubungi Direktur Saratoga Investama Sedaya Devin Wirawan dan Garibaldi Thohir untuk mendapatkan latar belakang alasan dan pertimbangan masing-masing pihak menjual sebagian saham MDKA. Namun, hingga berita ini ditulis, belum ada respons dari masing-masing pihak.

Senior Vice President Research PT Kanaka Hita Solvera Janson Nasrial mengatakan wajar saja penjualan dilakukan oleh investor, terutama Saratoga yang merupakan perusahaan investasi swasta jika sudah mendapatkan keuntungan besar. "Aksi korporasi yang lumrah dilakukan, profit taking," kata Janson kepada Katadata.co.id, Selasa (8/9).

Menurutnya, masih ada potensi saham MDKA untuk kembali naik, seiring dengan harga emas yang bisa terus naik dan mencapai US$ 2.700 per troy ounce. Hal itu mungkin terjadi selama bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed), mempertahankan kebijakan pelonggaran kuantitatif alias quantitative easing.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement