Pandemi Mengubah Perilaku Perokok, Sampoerna Optimistis Penjualan Naik

Image title
18 September 2020, 07:00
sampoerna, hmsp, hm sampoerna, saham, rokok, emiten rokok, penjualan rokok, bursa
ANTARA FOTO/Siswowidodo/hp.
Suasana pekerja di ruang produksi pabrik rokok PT Digjaya Mulia Abadi (DMA) mitra PT HM Sampoerna, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (16/6/2020).

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) optimistis volume penjualan rokok mulai pulih sekitar 5%-10% pada paruh kedua tahun ini. Kenaikan tersebut seiring dengan pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di beberapa wilayah Indonesia.

"Kami melihat adanya kenaikan dari segi volume di bulan-bulan terakhir tahun ini," kata Presiden Direktur H.M. Sampoerna Mindaugas Trumpaitis dalam paparan publik yang diselenggarakan secara virtual, Jumat (18/9).

Advertisement

Meski begitu, Mindaugas masih mencermati kebijakan-kebijakan pemerintah terkait penangan Covid-19, salah satunya DKI Jakarta yang kembali berstatus PSBB. Ia masih terus memantau pemberlakukan PSBB itu akan berlangsung sampai kapan dan apakah merembet ke daerah lain atau tidak.

Menurutnya, selama pandemi Covid-19 ini ada perpindahan konsumen dari kota besar ke kota kecil di Indonesia. Hal tersebut berakibat pada perubahan preferensi rokok yang dikonsumsinya. Mindaugas sangat berharap pandemi cepat berlalu dan konsumen bisa kembali ke kota besar seperti dulu.

"Kami tidak berharap pandemi berjalan selamanya sehingga orang-orang harus kembali ke kota besar dan perilaku (preferensi rokok) itu berubah kembali. Kami memiliki optimisme di situ," ujarnya.

Akibat pandemi Covid-19 ini, Mindaugas menilai ada perubahan perilaku dari perokok dewasa dalam negeri. Konsumen cenderung berpindah dari mengkonsumsi rokok berkadar TAR sedang ke kadar TAR tinggi. Selain itu, konsumen juga cenderung membeli rokok dalam bungkus yang lebih kecil dari sebelumnya.

Hal tersebut terlihat dari pangsa pasar rokok berjenis sigaret kretek mesin (SKM) berkadar TAR tinggi secara industri yang mencapai 43,5% pada triwulan II-2020. Pangsa pasar tersebut jauh lebih besar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 39,9%.

Sementara, pangsa pasar untuk rokok SKM dengan kadar TAR rendah pada triwulan II 2020 sebesar 33,1%. Catatan tersebut turun dibandingkan dengan periode akhir triwulan II 2019 yang sebesar 38,1%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement