Bursa Saham Diramal Turun karena Kabar dari AS dan Faktor Bunga BI

Image title
21 September 2020, 08:43
Ihsg, bursa, bank sentral, kebijakan bank sentral, psbb, saham
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sepekan lalu, tercatat menguat hingga 0,84% di level 5.059,22 pada penutupan Jumat (18/9). Memasuki pekan keempat September 2020, indeks diprediksi bergerak turun. Apa saja sentimennya?

Dari mancanegara, Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee menilai pelaku pasar menanti stimulus fiskal baru oleh pemerintah Amerika Serikat untuk yang diperkirakan senilai US$ 1,5 triliun. Tetapi, Partai Demokrat dan Republik di negara tersebut masih jauh dari kesepakatan stimulus fiskal lanjutan.

Advertisement

Selain itu, pekan lalu, beberapa bank sentral mengadakan pertemuan untuk menentukan arah kebijakan moneter negara masing-masing. Hasilnya, beberapa bank sentral dunia mempertahankan suku bunga dan kebijakan moneternya.

"Hal ini memupuskan harapan pelaku pasar akan tambahan stimulus untuk mendukung ekonomi. Tidak ada tambahan Pelonggaran Kuantitatif (QE) seiring pemulihan ekonomi yang melambat," kata Hans dalam risetnya.

Bank sentral Inggris, Bank of England (BoE) mempertahankan suku bunga acuan pada level 0,1% dan mempertimbangkan menerapkan suku bunga acuan negatif. Bank of Japan juga mempertahankan kebijakan moneter dan mengatakan ekonomi Jepang mulai membaik tetapi tetap dalam situasi yang parah.

Sebelumnya, bank sentral Amerika The Fed juga memutuskan kembali mempertahankan kebijakan suku bunga rendahnya pada level 0%-0.25% dan tidak ada indikasi tambahan stimulus. Dari dalam negeri, Bank Indonesia pun mempertahankan suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate di level 4%.

Sentimen lain dari pergerakan indeks pada pekan ini, yaitu pemberlakuan kembali status pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta. Meski PSBB kali ini dinilainya lebih longgar dibandingkan PSBB sebelumnya, diperkirakan tetap akan mengganggu aktivitas bisnis dan perusahaan.

"Hal ini membuat IHSG kami perkirakan selama seminggu berpeluang konsolidasi melemah," katanya. Menurutnya, IHSG sepekan ini memiliki level support di 5.000 sampai 4.754. Sementara area resistance di level 5.100 sampai 5.187.

Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai IHSG pada perdagangan awal pekan ini, Senin (21/9), berpotensi bergerak variatif dengan potensi menguat. Berdasarkan analisisnya secara teknikal, indeks berpotensi diperdagangkan pada level antara 5.021 – 5.117.

"Perhatian pelaku pasar dan investor akan tertuju terhadap kesaksian Gubernur The Fed Jerome Powell di hadapan kongres pada Selasa – Kamis, sehingga potensi koreksi mungkin akan kembali menghantui pasar," kata Nico dalam risetnya pagi ini.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement