Kinerja Harga Saham IPO saat Pandemi, Bisa Melonjak Hingga 500%

Image title
21 September 2020, 11:25
saham, bursa, bursa efek indonesia, bei, ipo, soho, imboost, PT Soho Global Health Tbk, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk, PT Puri Global Sukses Tbk, PT Grand House Mulia Tbk, PT Kurniamitra Duta Sentosa Tbk, PT Planet Properindo Jaya Tbk, PT Bank Bi
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (5/8/2020).

September 2020 belum usai, Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah kedatangan sembilan emiten baru yang melantai melalui skema initial public offering (IPO), jumlah terbanyak dalam sebulan sejauh ini. Catatan positif lainnya, seluruh saham emiten baru ini kompak menguat, bahkan ada yang meroket hingga 500% lebih hingga penutupan perdagangan Jumat (18/9).

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo menjelaskan pelaku pasar melihat ada ekspektasi bagus pada saham-saham yang baru melantai di pasar modal. Selain itu, jumlah saham yang ditawarkan ke investor retail murni, masih terlalu kecil.

Advertisement

"Karena terlalu kecil, jadi tidak ada supply saham untuk memenuhi permintaan investor yang ada," kata Laksono saat dihubungi oleh Katadata.co.id, akhir pekan lalu.

PT Soho Global Health Tbk (SOHO) yang IPO pada 8 September 2020 dengan harga penawaran sahamnya Rp 1.820 per saham. Dalam sembilan hari perjalannya melantai di pasar modal, sahamnya meroket hingga 523,63% menyentuh harga Rp 11.350 per saham.

Dari sembilan hari perdagangan, saham perusahaan farmasi ini tidak pernah absen terkena auto rejection atas (ARA). Auto rejection merupakan penolakan otomatis oleh sistem perdagangan efek terkait penawaran tertinggi atau terendah atas saham di pasar reguler dan pasar tunai. Sehingga, harga saham tidak naik atau turun secara signifikan sesuai ketentuan bursa.

Pekan pertama melantai di Bursa, setiap hari saham SOHO ditutup menguat nyaris 25% sebelum menembus harga Rp 5.000 per saham. Bursa menetapkan untuk fraksi harga saham antara Rp 200-Rp 5.000 per saham, akan ditolak secara otomatis permintaan harganya, jika naik lebih dari 25% dari harga acuan.

Mengawali pekan lalu pun harga saham produsen soplemen kesehatan Imboost ini SOHO menembus harga Rp 5.000. Fraksi harga saham SOHO akan terkena auto rejection akan berlaku jika sahamnya naik 20% dari harga acuan. Dalam empat hari terakhir, saham SOHO selalu ditutup menguat nyaris 20%.

Saham IPO lainnya yang menguat signifikan adalah PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP) yang mulai melantai di pasar modal sejak 7 September 2020 dengan harga penawaran Rp 110 per saham. Pada perdagangan 18 September 2020, saham produsen peralatan elektronik rumah tangga ini ditutup di harga Rp 248 per saham, artinya telah menguat 125,45%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement