IHSG Merosot 1,2% Digoyang Kabar Transaksi Mencurigakan Bank Eropa

Image title
21 September 2020, 17:30
ihsg, indeks saham, saham, bursa, bursa efek indonesia, bursa eropa, investor asing, pasar modal
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
IHSG ditutup anjlok hingga 1,18% menyentuh level 4.999,36 pada perdagangan Senin (21/9).

Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun hingga 1,18% menyentuh level 4.999,36 pada perdagangan Senin (21/9). Padahal, pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level 5.075,81 alias naik 0,32% dari penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Tidak hanya di dalam negeri, beberapa bursa di Asia pun sempat dibuka naik, namun pada sesi akhir perdagangan bergerak turun. Hang Seng Index di Hong Kong ditutup turun 2,06%, Shanghai Composite Index di Tiongkok pun turun 0,63%, dan Strait Times Index di Singapura bergerak turun 0,46%.

Advertisement

Penurunan ini terjadi karena bursa-bursa di kawasan Eropa bergerak di zona merah pada pembukaan perdagangan hari ini. Indeks Stoxx 600 yang anjlok hingga 2,22%. Begitu pula dengan indeks FTSE 100 di Inggris yang anjlok 2,84%, indeks CAC 40 di Prancis turun 2,16%, dan indeks Xetra Dax di Jerman yang turun 2,55%.

"Bursa Eropa turun karena masih concern soal virus Covid-19 dan ada urusan terkait perbankan, di mana beberapa bank di Eropa melakukan transaksi mencurigakan," kata Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo kepada Katadata.co.id hari ini, Senin (21/9).

Melansir berita CNBC internasional, saham-saham perbankan di wilayah Eropa yang tergabung dalam indeks Stoxx 600, anjlok hingga 4,5% di awal perdagangan. Investor Eropa dinilai mengawasi saham bank hari ini, menyusul tuduhan akhir pekan ini bahwa beberapa bank telah berurusan dengan dana yang mencurigakan.

Reuters melaporkan bahwa bank-bank raksasa, seperti Standard Chartered dan HSBC, mengelola dana mencurigakan dalam kurun waktu dua dekade terakhir. Laporan tersebut mengutip dokumen rahasia yang diserahkan oleh bank kepada pemerintah Amerika Serikat.

Selain itu, saham-saham di kawasan Eropa juga mengalami penurunan karena meningkatnya kasus Covid-19 di benua biru tersebut. Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan pada Jumat lalu, virus korona tidak akan menjadi seperti yang diinginkan banyak orang.

"Market di Eropa rata-rata dibuka di zona merah, mengingat adanya kekhawatiran terhadap gelombang kedua Covid-19. Lagi pula jumlah kasus tersebut semakin meningkat," kata analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama.

Dengan adanya ancaman gelombang kedua penyebaran Covid-19 di Eropa, membuat pelaku pasar khawatir akan ada penerapan lockdown kembali. Seperti Inggris yang membuka peluang untuk melakukan lockdown untuk kedua kalinya dan Jerman yang sebagian kotanya masih menerapkan lockdown.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement