Gelombang Asing Jual Saham Blue Chip

Image title
1 Oktober 2020, 19:17
ihsg, saham, pasar modal, investor asing, asing lepas saham telkom, asing lepas saham bca, asing jual saham bri, asing jual saham bni, net sell asing
Arief Kamaludin|KATADATA
Pasar Saham

Investor asing ramai menjual portofolio sahamnya di seluruh pasar saham Indonesia dengan nilai bersih Rp 43,63 triliun pada periode Januari-September 2020. Saham-saham dengan nilai kapitalisasi pasar besar menjadi saham yang dilepas paling banyak oleh asing.

Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi merasa wajar jika investor asing melakukan penjualan terhadap saham bluechip karena porsi kepemilikannya memang banyak. "Dari kacamata asing, otomatis mereka jual saham dengan nilai kapitalisasi pasar besar kalau mau keluar, karena mereka punya banyak di sana," katanya kepada Katadata.co.id, Rabu (30/9).

Advertisement

Pelepasan asing pada saham-saham dengan nilai kapitalisasi pasar besar tersebut, langsung berdampak pada indeks harga saham gabungan (IHSG) yang turun 22,69% hingga triwulan III 2020. Sehingga nilai kapitalisasi pasar seluruh saham di Bursa Tanah Air pada akhir September 2020 senilai Rp 5.664 triliun.

Berdasarkan data RTI Infokom, dari 10 saham emiten yang paling banyak dilepas asing, empat di antaranya merupakan perusahaan pelat merah. Investor asing getol melakukan penjualan pada saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). Tercatat, nilai jual bersih pada saham perusahaan milik pemerintah ini mencapai Rp 9,21 triliun di seluruh pasar dalam sembilan bulan tahun ini.

Saham Telkom sepanjang periode tersebut tercatat mengalami penurunan hingga 35,52% menjadi berada di harga Rp 2.560 per saham. Pada akhir triwulan III tahun ini, nilai kapitalisasi pasar Telkom tercatat hanya Rp 253,59 triliun.

Saham lain yang dilego oleh investor dengan nilai besar adalah bank Grup Djarum, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dengan nilai jual bersih Rp 8,96 triliun. Saham bank swasta ini pun tercatat mengalami koreksi mencapai 18,92% menjadi Rp 27.100 per saham. Sehingga, kapitalisasi pasar BCA menjadi Rp 668,15 triliun, tapi masih yang terbesar dibanding seluruh emiten Bursa.

Masih dari industri yang sama, asing juga melakukan penjualan pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai jual bersih Rp 6,14 triliun. Saham bank milik pemerintah yang fokus pada pembiayaan ke sektor UMKM ini harus anjlok 30,91% di harga Rp 3.040 per saham. Artinya kapitalisasinya Rp 374,96 triliun per akhir September 2020.

Investor asing kembali melakukan penjualan dengan nilai jumbo pada saham industri perbankan, yaitu PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan nilai jual bersih Rp 5,77 triliun. Saham ini hingga triwulan III anjlok hingga 43,44% di harga Rp 4.440 per saham. Artinya nilai kapitalisasi pasarnya Rp 82,8 triliun.

Direktur PT Anugrah Mega Investama Hans Kwee menilai saham Telkom sebenarnya menjadi salah satu saham sektor telekomunikasi yang paling menarik di antara saham-saham lainnya. Apa lagi secara fundamental, banyak pihak menilai bisnis Telkom menjadi salah satu yang perkasa selama pandemi Covid-19.

Namun, nyatanya, investor asing melepas saham ini karena kinerja keuangannya turun tipis. Sebagai gambaran, laba bersih TLKM sepanjang semester I 2020, tercatat Rp 10,98 triliun. Namun, capaian tersebut lebih rendah 0,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp 11,07 triliun.

"Tapi, ternyata Telkom tidak terlalu diuntungkan, sehingga asing melihat bahwa ini jadi masalah juga. Telkom juga kan punya klien institusi, jadi tidak terlalu diuntungkan dalam kasus ini," kata Hans kepada Katadata.co.id, Kamis (30/9).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement