Bank Jago Tambah Modal Lagi untuk Genjot Transformasi ke Bank Digital

Image title
6 Oktober 2020, 09:05
bank jago, arto, perbankan, rights issue, penambahan modal, hmetd, go-jek, patrick walujo, jerry ng, btpn, danamon
Arief Kamaludin|KATADATA
idx bursa saham

PT Bank Jago Tbk (ARTO) mengantongi persetujuan pemegang saham untuk kembali menambah modal melalui penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue. Persetujuan didapat dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Senin (5/10).

Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar mengatakan persetujuan ini mencerminkan komitmen pemegang saham dalam mendukung rencana perusahaan menjadi bank berbasis teknologi. Penggunaan dana hasil rights issue tahap kedua ini, sebagian untuk investasi di infrastruktur teknologi informasi.

Advertisement

“Sejak Covid-19, kami menyaksikan akselerasi adopsi teknologi dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Kami tentu ingin menjadi bagian dari perubahan hidup masyarakat yang semakin digital," kata Kharim dalam rilis yang diterima Katadata.co.id, Senin (5/10).

Penambahan modal dibutuhkan agar perseroan memiliki daya saing tinggi dan mampu beradaptasi terhadap perubahan yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19. Kondisi saat ini menuntut perbankan untuk terus memperkuat modal, meningkatkan skala usaha, dan membangun infrastruktur teknologi yang mumpuni.

Selain digunakan untuk mengembangkan infrastruktur teknologi, dana hasil rights issue ini juga digunakan untuk memperkuat struktur permodalan agar dapat memenuhi aturan modal minimum bank sebesar Rp 3 triliun, membiayai ekspansi usaha, dan pengembangan sumber daya manusia.

Kharim mengatakan jumlah saham baru yang akan diterbitkan dalam rights issue tahap kedua ini sebanyak-banyaknya 3 miliar unit saham. Namun, detail informasi mengenai waktu pelaksanaan, rasio saham, harga pelaksanaan, dan target perolehan dana masih menunggu pernyataan efektif dari regulator.

"Terlalu dini untuk bicara hal-hal teknis terkait rights issue, seperti target dana, rasio saham, harga rights, ataupun standby buyers. Karena kami masih melakukan valuasi untuk menentukan harga dan rasio rights issue," kata Direktur Kepatuhan Bank Jago Tjit Siat Fun kepada Katadata.co.id, Senin (5/10).

Sebagai gambaran saja, per Senin (5/10), harga saham Bank jago di pasar saham dalam negeri berada di harga Rp 2.800 per saham. Harga ini meroket hingga 500% sejak awal tahun ini alias year to date (ytd).

Adapun, Bank Jago juga baru saja merampungkan aksi korporasi penambahan modal melalui rights issue pada April 2020 ini. Saat itu, perusahaan mampu meraup dana segar Rp 1,34 triliun hasil dari melepas 9,65 miliar unit saham baru di harga pelaksanaan Rp 139 per saham.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement