Garuda dan KS Akan Jual Obligasi Rp 11,5 T untuk Gaet Dana Pemerintah

Image title
15 Oktober 2020, 17:03
Garuda indonesia, Krakatau steel, Garuda, KS, bumn, dana talangan BUMN, pemulihan ekonomi nasional, PEN, obligasi, surat utang, saham, dana talangan bumn
KATADATA
saham_obligasi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) menyiapkan rencana penerimaan dana talangan dari pemerintah melalui penerbitan obligasi wajib konversi (OWK). Kedua perusahaan milik pemerintah ini berencana menerbitkan obligasi yang totalnya mencapai Rp 11,5 triliun.

Penerbitan obligasi ini sejalan dengan rencana pemberian dana talangan untuk kedua BUMN tersebut. Ini bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Garuda Indonesia akan mendapatkan dana talangan Rp 8,5 triliun dan Krakatau Steel Rp 3 triliun.

Garuda Indonesia berencana menerbitkan OWK melalui penambahan modal tanpa hak hak memesan efek terlebih dahulu alias private placement. Dalam prospektus yang diunggah pada Kamis (14/10), dijelaskan tujuan penerbitan ini untuk memperbaiki kondisi keuangan perusahaan.

Terkait dengan pelaksanaan transaksi tersebut, Garuda Indonesia berencana untuk meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 20 November 2020. Penerbitan OWK berdenominasi rupiah ini berjangka waktu 7 tahun sejak tanggal penerbitan dan akan dikonversi menjadi Saham Baru seri B pada akhir periode. 

Harga konversinya Rp 206 per saham, mengacu 90% rata-rata harga penutupan saham perseroan dalam 25 hari bursa berturut-turut di pasar reguler sebelum 13 Oktober 2020. Jumlah Saham Baru yang diterbitkan sebanyak 41,26 miliar unit saham berdasarkan asumsi harga konversi.

Pemegang OWK direncanakan merupakan Pemerintah Republik Indonesia, dalam hal ini Kementerian Keuangan, yang akan diwakili oleh afiliasi. Dengan memegang OWK ini, kepemilikan saham Pemerintah Indonesia di Garuda Indonesia akan bertambah dari 60,5% menjadi 84,8%. 

Sementara, persentase kepemilikan dari pemegang saham Seri B lain akan mengalami penurunan (dilusi) sebanyak 61%. PT Trans Airways milik pengusaha Chairul Tanjung, akan terdilusi menjadi 9,9% dari yang sebelumnya 25,8% dan saham publik akan turun menjadi 5,3% dari sebelumnya 13,7%.

"Penerbitan OWK diharapkan dapat memperbaiki posisi keuangan Perseroan untuk melanjutkan keberlangsungan di masa yang akan datang dengan pondasi keuangan yang lebih baik," seperti dikutip dari prospektus yang diunggah di keterbukaan informasi, Kamis (15/10).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...