Rekor 5 Tahun, Investor Retail Selamatkan Bursa Saham saat Pandemi

Cindy Mutia Annur
19 Oktober 2020, 14:54
ihsg, saham, investor, investor retail, investor ritel, investor saham, bursa, bursa efek indonesia, ojk, otoritas jasa keuangan, pasar modal
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total transaksi di pasar saham Indonesia didominasi investor retail. Ini salah satu yang menyelamatkan pasar saham yang sempat anjlok terimbas pandemi Covid-19.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan 73% transaksi di pasar saham saat ini dilakukan oleh investor retail. "(Kepemilikan retail) ini adalah transaksi paling banyak dalam lima tahun terakhir," ujar Wimboh dalam acara Capital Market Summit and Expo 2020, Senin (19/10).

Advertisement

Berdasarkan data OJK, rata-rata frekuensi perdagangan harian tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Per Agustus 2020, rata-rata frekuensi perdagangan saham mencapai 571 ribu kali, sedangkan sepanjang tahun lalu rata-ratanya hanya 478 ribu kali.

Wimboh mengatakan semakin banyak investor retail maka fluktuasi di bursa saham dapat dikendalikan lebih baik. Ini sudah bisa terlihat dalam situasi pandemi saat ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) yang sempat anjlok bisa kembali naik. 

Dia juga menceritakan mengawali tahun ini industri pasar modal dibuka dengan optimisme karena sejalan dengan meredanya perang dagang. Pada 14 Januari 2020, IHSG sempat menyentuh level tertinggi hingga 6.325.

Kemudian, pandemi corona membuat IHSG jatuh ke level terendah di tahun ini hingga ke level 3.937 pada 24 Maret 2020. Ada sentimen negatif dari investor asing karena mereka mencoba mengungkit investasi mereka secara temporer.

Namun, Wimboh mengapresiasi kemampuan pasar modal dalam negeri untuk menahan penurunan dan membawa kembali kepercayaan investor terhadap pasar modal di dalam negeri. Indeks pun kembali naik, bahkan sudah kembali ke level 5.000. Hari ini IHSG dibuka di level 5.116.

"Kami yakin (pencapaian) ini akan kembali normal, sejalan dengan perbaikan ekonomi ke depan," ujar dia.

Dia pun mengimbau agar para investor tetap waspada dan tidak menyia-nyiakan momentum yang ada. Ada tiga hal yang harus dilakukan agar Indonesia bisa mempertahankan ketahanan industri pasar modal.

Pertama, memperdalam pasar modal (deepening capital market) yakni dengan memperbanyak instrumen, baik berupa ritel maupun korporat.  "Dengan banyaknya instrumen, maka kita akan mempunyai variasi instrumen yang lebih banyak. Dan ini kita harapkan harus memenuhi kebutuhan pasar, baik instrumen biasa atau instrumen hedging," ujar Wimboh.

Saat ini Indonesia kerap mendapat kritik dari para investror asing karena hedging instrumennya belum lengkap, baik hedging nilai tukar, suku bunga, maupun default yang belum begitu banyak. Sehingga, ketika investor asing melihat adanya sentimen negatif di pasar modal RI maka strategi yang kerap dilakukan adalah dengan menjual saham (sell off). 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement