IHSG Dibuka di Zona Merah, Sinyal Turun Tiga Hari Beruntun

Image title
22 Oktober 2020, 10:37
ihsg, saham, bursa, pasar modal, bursa saham, bursa efek indonesia
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta

Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka di zona merah, bahkan sempat turun hingga 0,64% di level 5.063,69 pada perdagangan awal hari Kamis (22/10). Laju penurunan ini, bisa membuat IHSG selama tiga hari berturut-turut berada di zona merah.

Pada penutupan perdagangan Selasa (20/10) lalu, IHSG ditutup turun hingga 0,52% menyentuh level 5.099,84. Keesokan harinya, IHSG juga ditutup di zona merah meski tipis yaitu 0,07% di level 5.096,44.

Advertisement

Pada perdagangan hari ini, hingga pukul 09.06 WIB, tercatat total volume saham yang diperdagangkan sebanyak 1,21 miliar unit saham, sementara nilai transaksinya Rp 649,22 miliar. Sebanyak 111 saham bergerak menguat dan 122 saham lainnya melemah.

Penurunan indeks dalam negeri ini sejalan dengan indeks-indeks di kawasan Asia lainnya. Seperti Nikkei 225 di Jepang dan Straits Times Index di Singapura, masing-masing turun 0,65% dan 0,07%. Begitu juga dengan Hang Seng di Hongkong dan Shanghai Composite Index di Tiongkok turun masing-masing 0,41% dan 0,89%.

Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak mixed cenderung melemah terbatas. Berdasarkan analisisnya secara teknikal, IHSG diperdagangkan antara level 5.060 hingga 5.135.

Salah satu sentimen yang membayangi pergerakan IHSG hari ini masih datang dari pertemuan antara Ketua Parlemen Amerika Serikat Nancy Pelosi dengan Menteri Keuangan Amerika Serikat Steven Mnuchin. Dalam pertemuan yang membahas soal stimulus fiskal itu, sudah membuat kemajuan yang jauh lebih banyak dibandingkan sebelumnya.

Juru bicara Nancy mengatakan pembicaraan Rabu (21/10) sore waktu setempat tersebut memberikan sebuah gambaran kesepakatan tinggal selangkah lagi untuk menjadi Undang Undang. Nilai stimulus pun berangsur semakin besar dari US$ 1,8 triliun, sekarang menjadi US$ 1,90 triliun.

Meski sentimennya positif dari global, Nico menilai pelaku pasar dan investor mulai kehilangan minat dan daya tarik terhadap apakah stimulus tersebut dapat diselesaikan minggu ini atau tidak. Pasalnya, pelaku pasar dan investor mulai memperkirakan kesepakatan tersebut tidak mungkin rampung dalam waktu dekat.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement