Perbesar Pencadangan Kredit saat Pandemi, Laba BCA Hanya Turun 4,2%

Image title
26 Oktober 2020, 18:24
bca, bank bca, bank central asia, laba bca, laba bank bca, kinerja bank bca, laba bca kuartal III, perbankan, djarum, bank grup djarum, pendapatan bca, kredit bca kuartal III, kredit bca
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi BCA

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengantongi laba bersih senilai Rp 20 triliun hingga triwulan III 2020. Di tengah badai pandemi covid-19, pencapaian tersebut hanya turun tipis 4,2% dibandingkan periode sama tahun lalu. Penyebabnya adalah pencadangan karena kualitas kredit yang menurun.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menjelaskan sepanjang sembilan bulan tahun ini biaya pencadangan BCA mencapai Rp 9,1 triliun. Pencadangan yang menggerus profitabilitas perusahaan ini meningkat hingga 160,6% dibandingkan Rp 3,5 triliun pada triwulan III 2019 lalu.

Advertisement

Adapun, kenaikan pencadangan ini disebabkan kredit seret alias non-performing loan (NPL) BCA yang ada di level 1,9% per September 2020. Rasionya lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 1,6%. "Kalau kredit itu bermasalah, harus dibikin pencadangan," kata Jahja dalam konferensi pers secara virtual, Senin (26/10).

Jika tidak dipotong pencadangan, laba BCA alias pre-provision operating profit (PPOP) senilai Rp 33,8 triliun hingga triwulan III 2020. Catatan itu, naik 13,5% dibandingkan dengan laba sebelum dipotong provisi pada periode sama tahun lalu senilai Rp 29,77 triliun.

Kenaikan laba sebelum provisi tersebut, sejalan dengan pendapatan operasional BCA yang mencapai Rp 55,89 triliun atau naik 7,3% dari triwulan III tahun lalu Rp 52,08 triliun.

Kenaikan pendapatan operasional didorong oleh dua segmen yaitu pendapatan bunga bersih (net interest income) dan pendapatan non-bunga (non-interest income). Pendapatan bunga bersih BCA hingga September 2020 tercatat naik 9% menjadi Rp 40,8 triliun. Sedangkan pendapatan non-bunga naik 3% menjadi Rp 15,09 triliun.

Sementara dari fungsi intermediasi perbankan, Jahja menilai permintaan kredit memang masih dalam proses pemulihan, sejalan dengan berlanjutnya pandemi yang membatasi mobilitas dan mempengaruhi iklim bisnis. Pada akhir September 2020, total kredit BCA tercatat sebesar Rp 581,9 triliun, turun 0,6% secara tahunan.

Tercatat, pertumbuhan positif, terjadi pada segmen kredit korporasi di tengah pelemahan kredit segmen lainnya. Kredit korporasi tercatat sebesar Rp 252,0 triliun, meningkat 8,6% secara tahunan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement