Bisnis Penerbangan Terpuruk, Garuda Putus Kontrak 700 Karyawan

Image title
27 Oktober 2020, 16:54
garuda, garuda indonesia, phk, garuda phk karyawan, karyawan kontrak garuda, pekerja garuda, karyawan garuda, penerbangan, maskapai penerbangan
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Pesawat Garuda Indonesia

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menampik adanya informasi terkait pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawannya. Maskapai milik pemerintah itu menjelaskan yang dilakukan adalah penyelesaian lebih awal masa kontrak kerja karyawan berstatus tenaga kerja kontrak.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan kebijakan tersebut mulai berlaku sejak 1 November 2020 kepada sedikitnya 700 karyawan berstatus tenaga kerja kontrak. Karyawan tersebut sejak Mei 2020 telah menjalani kebijakan unpaid leave imbas turunnya demand layanan penerbangan pada masa pandemi.

Advertisement

"Melalui penyelesaian kontrak lebih awal tersebut, Garuda Indonesia memastikan akan memenuhi seluruh hak karyawan yang terdampak sesuai dengan peraturan yang berlaku, termasuk pembayaran di awal atas kewajiban perusahaan terhadap sisa masa kontrak karyawan," kata Irfan dalam keterangan resmi, Selasa (27/10).

Irfan mengaku keputusan ini diambil setelah melakukan berbagai upaya penyelamatan untuk memastikan keberlangsungan perusahaan di tengah tantangan pandemi Covid-19. Penyelesaian kontrak merupakan keputusan yang sulit diambil oleh manajemen Garuda Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi.

Situasi pandemi Covid-19 ini di luar perkiraan, karena telah memberikan dampak jangka panjang terhadap kinerja Garuda Indonesia. Sampai saat ini, kinerja Garuda Indonesia masih belum menunjukkan perbaikan yang signifikan.

Beberapa strategi yang tengah dijalankan oleh Garuda Indonesia untuk perbaikan ke depan, diyakini mampu mendukung upaya pemulihan kinerja perusahaan. "Agar dapat bertahan melewati krisis pada masa pandemi dan juga menjadi penguat pondasi bagi keberlangsungan Perusahaan di masa yang akan datang," kata Irfan.

Seperti diberitakan Katadata.co.id sebelumnya, Garuda Indonesia akan memperkuat langkah pemulihan seoptimal mungkin untuk memperbaiki kinerja. Targetnya, perusahaan dapat membalikkan posisi rugi Rp 10,47 triliun yang dibukukan sepanjang semester pertama 2020, menjadi untung.

Secara garis besar, strategi yang dijalankan perseroan meliputi pemulihan kinerja secara menyeluruh pada berbagai lini bisnis. Misalnya optimalisasi pendapatan penumpang penerbangan berjadwal, layanan kargo, hingga penerbangan tak berjadwal atau charter.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement