Kontribusi Layanan Online Matahari Mulai Tumbuh di Tengah Pandemi

Image title
28 Oktober 2020, 08:53
matahari department store, matahari, pandemi covid-19, pandemi, kinerja matahari department store, kinerja matahari, matahari mall, matahari online, matahari rugi, matahari department store rugi, penjualan matahari mall, matahari department store tutup ge
Katadata | Arief Kamaludin
Matahari Department Store

PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) menilai ada perubahan perilaku berbelanja masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Masyarakat beralih dari belanja di gerai secara konvensional menjadi belanja melalui kanal distribusi dalam jaringan alias online.

"Kami yakin kebutuhan dan cara belanja konsumen adalah dinamis, sebagaimana tumbuhnya tren baru di kalangan masyarakat di tengah pandemi yang telah mengakselerasi tren tersebut," kata Wakil Presiden Direktur Matahari Terry O'Connor dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (27/10).

Advertisement

Oleh karena itu, Matahari terus mengembangkan omnichannel sebagai strategi agar mampu menghadirkan pengalaman belanja tidak terbatas, baik secara online maupun secara konvensional. Secara kolektif, penjualan melalui kanal distribusi online Matahari berkontribusi 2% dari total penjualan hingga triwulan III 2020.

"Baik melalui marketplace, social commerce, dan platform kami sendiri. Angka ini naik dari tahun lalu yang kurang dari 1%. Kami yakin hal ini mencerminkan solidnya angka pertumbuhan," ujarnya.

Pengembangan layanan secara digital Matahari tidak hanya dipicu adanya pandemi Covid-19 yang membuat pelanggan menunda bepergian ke luar tempat tinggalnya. Strategi ini juga dipercaya bisa mendongkrak penjualan usai pandemi Covid-19 berakhir.

Di masa pandemi Covid-19 ini pelanggan cenderung menghindari aktivitas belanja secara konvensional. Penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid kedua di DKI Jakarta pada September 2020 lalu mengganggu pemulihan kunjungan masyarakat berbelanja.

Matahari Rugi Rp 617 Miliar Kuartal III-2020

Pandemi Covid-19 telah memukul kinerja operasional dan keuangan Matahari. Sepanjang sembilan bulan tahun ini Matahari membukukan rugi bersih Rp 617 miliar. Padahal di periode yang sama tahun lalu, perusahaan masih mencatatkan laba bersih hingga Rp 1,18 triliun.

Direktur Matahari Niraj Jain meyakini situasi terburuk dari pandemi Covid-19 ini sudah berlalu. Sehingga, ia yakin Matahari masih mampu bertahan walaupun mengalami rugi. Matahari memiliki saldo kas yang cukup memadai untuk bisa bertahan saat ini.

"Semua kewajiban vendor dalam status lancar. Tingkat persedian kami terkontrol dengan baik. Kami memiliki fasilitas bank yang belum digunakan sebesar Rp 600 miliar," kata Niraj Jain.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement