Selamatkan Bisnis saat Pandemi, Laba BRI Kuartal III Turun 43%

Image title
11 November 2020, 14:44
BRI, laba bri anjlok, kinerja bri, perbankan, laba bank, bumn, laba bumn, kinerja bumn, bank rakyat indonesia, bank bumn
Arief Kamaludin|KATADATA
Gedung Bank Rakyat Indonesia (BRI)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) membukukan laba bersih konsolidasi Rp 14,15 triliun sampai triwulan III 2020. Sayangnya, perolehan laba ini anjlok hingga 43% dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 24,8 triliun.

Penurunan laba BRI akibat peningkatan pencadangan di tengah risiko kualitas kredit yang memburuk. Tercatat kredit seret alias non-performing loan (NPL) BRI berada di level 3,12% per September 2020, naik dari periode sama tahun lalu di level 3,10%.

Advertisement

Karenanya, BRI pun melakukan pencadangan provisi senilai Rp 19,39 triliun pada sembilan bulan tahun ini. Angka tersebut naik hingga 24,2% secara tahunan. Hal ini menggerus profitabilitas, meski menjadikan NPL coverage ratio mencapai 203,47%.

Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan prioritas yang dipilih BRI di tengah situasi penuh ketidakpastian adalah menyelamatkan bisnis dengan memperbesar pencadangan. Menurutnya, laba BRI untuk tahun ini akan tetap positif, tapi pertumbuhannya negatif karena konsekuensi sebuah pilihan.

"Pilihannya dalam situasi seperti sekarang, kami mengejar laba atau mengejar selamat? Saya memilih selamat dulu," kata Sunarso dalam konferensi pers terkait kinerja triwulan III 2020, Rabu (11/11).

Ia menjelaskan mencari selamat dalam artian ini adalah menyediakan bantalan berupa pencadangan. Jika sewaktu-waktu terjadi pemburukan, maka BRI sudah menutupinya dengan bantalan tersebut. Sehingga, pilihan menurunkan laba secara tahunan, tapi dipastikan tidak akan rugi.

Pencadangan tersebut dilakukan juga karena BRI menjalani restrukturisasi kredit sebagai relaksasi di tengah pelemahan ekonomi karena pandemi Covid-19. Seperti diketahui hingga 30 September 2020, BRI telah melakukan restrukturisasi pinjaman senilai Rp 193,7 triliun kepada 2,95 juta debitur.

"Kalau dilihat upaya-upaya kami melakukan restrukturisasi, butuh pencadangan. Pencadangannya kami cadangkan lebih dari cukup, bahkan lebih memadai," kata Sunarso.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement