Dihantam Covid-19, Penjualan Rokok HM Sampoerna Anjlok 12,5%

Image title
18 November 2020, 14:11
sampoerna, HM Sampoerna, HMSP, saham, Saham HMSP, penjualan sampoerna, laba sampoerna, rokok, cukai rokok, marlboro, dji sam soe, sampoerna mild, pasar modal laba sampoerna kuartal III, penjualan rokok
ANTARA FOTO/Siswowidodo/hp.
Suasana pekerja di ruang produksi pabrik rokok PT Digjaya Mulia Abadi (DMA) mitra PT HM Sampoerna, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Pandemi Covid-19 telah membuat penjualan rokok PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) mengalami penurunan pada periode sembilan bulan 2020. Penjualan bersih HM Sampoerna hanya Rp 67,77 triliun, turun 12,55% dibandingkan periode sama tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan melalui keterbukaan informasi, Rabu (18/11), produk sigaret kretek mesin (SKM) masih menjadi penyumbang terbesar penjualan HM Sampoerna. Hingga September 2020, perusahaan mampu menjual produk ini hingga Rp 45,28 triliun.

Advertisement

Meski begitu, segmen rokok SKM mengalami penurunan penjualan hingga 17,15% secara tahunan. Beberapa merek dari rokok segmen SKM ini seperti Sampoerna A Mild, Sampoerna U Mild, ataupun Philip Morris Bold.

Segmen rokok lain yang mengalami penurunan penjualan adalah sigaret putih mesin (SPM) sebesar 19,91% secara tahunan menjadi hanya Rp 6,53 triliun saja hingga triwulan III 2020. Rokok dari segmen SPM yang dipasarkan bermerek Marlboro, produk pemilik Sampoerna yaitu PT Philip Morris Indonesia.

Meski begitu, segmen rokok sigaret kretek tangan (SKT), penjualannya mengalami peningkatan hingga 9,76% secara tahunan menjadi Rp 15,36 triliun pada triwulan III 2020. Produk dari segmen SKT yang dipasarkan oleh perusahaan yaitu Dji Sam Soe dan Sampoerna Hijau.

Menurunnya penjualan juga membuat profitabilitas perseroan juga berkurang. Laba kotor HM Sampoerna per September 2020 hanya Rp 14,23 triliun. Catatan tersebut, turun hingga 24,65% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Beberapa beban lain pun sebenarnya mengalami penurunan juga hingga triwulan III 2020. Seperti beban penjualan yang turun 5,83% secara tahunan menjadi Rp 4,38 triliun. Lalu, beban umum dan administrasi yang turun 16,05% secara tahunan menjadi Rp 1,48 triliun saja. Begitu juga dengan biaya keuangan turun 11,28% menjadi Rp 35,9 miliar.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement