3 Transformasi Jiwasraya Merestrukturisasi Polis Nasabah

Image title
18 November 2020, 15:02
asuransi jiwasraya, jiwasraya, asuransi jiwa, asuransi, nasabah jiwasraya, ifg life, ifg, polis asuransi, js saving plan
ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Warga melintas di depan kantor Asuransi Jiwasraya di Jalan Juanda, Jakarta, Rabu (11/12/2019). Pemerintah sudah memiliki skenario untuk menangani masalah kekurangan modal PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yakni dengan cara pembentukan holding asuransi atau penerbitan obligasi subordinasi atau mandatory convertible bond (MCB) dan pembentukan anak usaha PT Jiwasraya Putra.

PT Asuransi Jiwasraya (Persero) tengah melakukan transformasi melalui perbaikan seluruh lini sebagai salah satu poin demi merestrukturisasi polis nasabahnya. Terdapat tiga langkah transformasi yang sedang dijalankan oleh perusahaan asuransi jiwa milik pemerintah tersebut.

Direktur Kepatuhan dan SDM Jiwasraya Mahelan Prabantarikso mengatakan transformasi menjadi poin penting hingga akhirnya seluruh polis Jiwasraya bisa diselamatkan dan dipindahkan ke IFG Life. "Selain kami menyiapkan sumber pendanaan yang menjadi solusi atas masalah fundamental Jiwasraya," katanya melalui siaran pers, Rabu (18/11).

Advertisement

Langkah transformasi pertama yang dijalankan oleh manajemen Jiwasraya sejak Januari 2019, yaitu dari sisi bisnis model dengan menghentikan produk-produk lama Jiwasraya yang menjanjikan bunga tinggi. Di waktu yang sama, transformasi juga menyasar pada pembenahan bisnis proses Jiwasraya.

Pembenahan bisnis proses ini diimplementasikan dengan menekan beban penjualan produk. Caranya dengan membentuk unit khusus bisnis korporasi, revitalisasi penjualan produk asuransi ritel, hingga penggunaan sistem kerja sama keagenan yang saling menguntungkan.

Langkah transformasi kedua, dengan meningkatkan kualitas tata kelola dan manajemen risiko dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan fairness. Transformasi perusahaan dilakukan dengan menerapkan prinsip good corporate governance, seperti pengendalian informasi hingga pembuatan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN).

Ketiga, manajemen Jiwasraya juga menciptakan dan menerapkan standarisasi penempatan portofolio investasi yang ideal dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Di samping itu, saat ini Jiwasraya menerapkan manajemen risiko yang ketat pada saat pengelolaan investasi dalam proses bisnis investasi.

"Manajemen melakukan reorganisasi struktur organisasi dalam rangka efisiensi biaya operasional dan optimalisasi SDM. Ini demi menunjang pelaksanaan program penyelamatan polis Jiwasraya," kata Mahelan.

Transformasi ini diperlukan karena kondisi keuangan Jiwasraya yang negatif, seperti ekuitas negatif hingga Rp 37,6 triliun per Juli 2020. Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menilai ini disebabkan oleh produk asuransi dengan bunga pasti yang tinggi. Salah satunya, produk JS Saving Plan yang memiliki bunga pasti mulai dari 7% hingga 10% net per tahun.

"Sudah menjadi fakta, Jiwasraya sudah megap-megap sejak 2017. Saat itu juga sudah banyak nasabah yang mencium JS Saving Plan masuk dalam kategori ponzi," kata Boyamin.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement