Dampak Krisis Covid-19 Menghantui Perbankan dalam Jangka Panjang

Image title
3 Desember 2020, 11:56
outlook perbankan, perbankan, proyeksi perbankan 2021, outlook perbankan 2021, proyeksi 2021, saham, saham perbankan,
KATADATA/ Donang Wahyu
perbankan

Pandemi Covid-19 membawa dampak pada berbagai sektor bisnis, termasuk industri jasa keuangan. Dampak negatif memang dirasakan oleh industri ini, termasuk industri perbankan yang membuat kualitas kredit memburuk.

Pemimpin Layanan Keuangan Global PwC Amerika Serikat John P. Garvey dalam risetnya menjelaskan dukungan melalui berbagai stimulus pemerintah dan bank sentral di masing-masing negara kepada masyarakat dan dunia usaha, sejauh ini cukup mampu membatasi kerusakan neraca perbankan.

Advertisement

"Ini bisa mencegah penularan yang pernah terjadi selama krisis keuangan global pada 2008," seperti dikutip dari risetnya yang diterima Katadata.co.id, beberapa waktu lalu.

Meski begitu, industri perbankan tetap terdampak karena memburuknya kualitas kredit nasabah akibat pandemi Covid-19. Dampaknya diprediksi bisa dirasakan di seluruh perekonomian riil selama beberapa tahun mendatang.

"Dalam jangka panjang, dampak ekonomi dari krisis kemungkinan besar masih akan mempengaruhi sektor jasa keuangan di tahun-tahun mendatang," kata John.

Dia menilai pandemi telah membuat laju penyaluran kredit perbankan yang positif selama satu dekade terakhir, berhenti. Kualitas kredit yang disalurkan pun memburuk dan memiliki risiko tinggi.

Terjadi peningkatan jumlah gagal pembayaran cicilan kredit, baik di nasabah individu maupun nasabah bisnis. Kenaikan risiko gagal bayar tersebut, tercermin dari cadangan kerugian pinjaman bank sepanjang semester I 2020.

Efek Covid-19 pada industri perbankan juga terlihat dari pupusnya harapan normalisasi suku bunga jangka menengah. Bank sentral negara-negara di dunia pun dipaksa untuk menurunkan tingkat suku bunga acuannya lebih lanjut.

Secara jangka pendek dampak Covid-19 terhadap perbankan dari sektor bisnis retail masih negatif, karena banyaknya gagal bayar perusahaan kecil dan menengah. Selain itu, aktivitas nasabah retail pun akan berkurang dan terbatas.

Masih dari sektor bisnis retail, dampak Covid-19 secara jangka panjang akan bercampur. Pendapatan perusahaan akan turun sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang terkontraksi dan konsumsi yang rendah. Meski begitu, akan ada pemerataan harga kredit pada sektor perumahan.

Sementara, efek jangka pendek dari sektor bisnis komersial yang dirasakan oleh perbankan adalah peningkatan provisi kerugian pinjaman karena risiko kredit seret yang naik. Meski begitu, hal ini akan meningkatkan permintaan kredit meski dengan risiko yang meningkat juga.

Menurut John, untuk efek jangka panjangnya, sektor bisnis komersial akan memberikan dampak peningkatan ketentuan migrasi atau kredit. Hal ini mendorong risiko kerugian dan persyaratan aset tertimbang menurut risiko (ATMR).

Sementara, dari segi bisnis investasi, John menilai dalam jangka pendek efeknya terhadap perbankan netral. Peningkatan volatilitas mendorong peningkatan pendapatan perdagangan, sementara proses merger dan akuisisi (M&A) turun.

Secara jangka panjang, bisnis investasi bakal berefek positif pada industri perbankan. Pendapatan advisory meningkat yang didorong oleh peningkatan kebutuhan pembiayaan kembali. Lalu, ada pergeseran yang mendorong risiko dalam perdagangan dapat terjadi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement