IHSG Turun Terseret Anjloknya Saham Rokok Akibat Tarif Cukai

Image title
10 Desember 2020, 18:15
rokok, cukai rokok, saham, ihsg, pasar modal, cukai rokok naik, tarif cukai, indeks saham, gudang garam, ggrm, sampoerna, hmsp, wismilak, bentoel, rmba, indonesian tobacco
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.
Layar pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 0,18% menjadi di level 5.933 pada perdagangan Kamis (10/12). Padahal indeks saham Tanah Air, sepanjang sesi pertama berada di zona hijau, bahkan sempat menembus level 6.004 pada pembukaan.

Penurunan IHSG ternyata sejalan dengan anjlok harga saham perusahaan rokok karena pemerintah bakal menaikan tarif cukai rokok sebesar 12,5% pada tahun depan. Saham perusahaan rokok tier 1 pun ditutup turun hingga menyentuh auto rejection bawah (ARB).

Advertisement

PT Gudang Garam Tbk (GGRM) ditutup turun hingga 6,99% menyentuh harga Rp 44.275 per saham. Saham ini diperdagangkan dengan volume sebanyak 9,51 juta unit saham dan dengan nilai transaksi mencapai Rp 450,49 miliar.

Sementara, saham PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) juga ditutup anjlok hingga 6,96% menyentuh harga Rp 1.670 per saham. Total volume saham HMSP yang diperdagangkan sebanyak 606,45 juta unit saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,07 triliun.

Begitu juga dengan saham rokok PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) yang sempat menguat 7,9% di harga Rp 1.020 per saham, langsung ditutup anjlok 6,88% menjadi Rp 880 per saham. Saham ini diperdagangkan sebanyak 29,1 juta unit dengan nilai transaksi mencapai Rp 26,82 miliar.

Sementara, saham-saham emiten rokok lainnya ditutup variatif. Seperti PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) ditutup di harga Rp 595 per saham, tidak mengalami perubahan harga dibandingkan kemarin. Sementara PT Bentoel International Inv. Tbk (RMBA) ditutup turun 1,07% di harga Rp 370 per saham.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, IHSG memang sempat berada di area 6.000 pada awal perdagangan. Hal itu terjadi, mengingat para pelaku pasar mengapresiasi dinamika perkembangan vaksin Covid-19 yang semakin progresif.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement