"Make Indonesia Great Again", JP Morgan Ramal IHSG Cetak Rekor 6.800

Image title
10 Desember 2020, 18:51
ihsg, saham , pasar modal, ihsg tahun depan, ihsg 2021, JP Morgan, pasar saham, prediksi ihsg 2021, indeks saham, omnibus law
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Layar pergerakan saham di Plaza Mandiri, Jakarta.

"Make Indonesia Great Again," menjadi tajuk yang digunakan oleh JP Morgan, perusahaan finansial Amerika Serikat, dalam risetnya untuk pasar saham Indonesia 2021. Dalam risetnya tersebut, JP Morgan memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) bisa menyentuh rekor di level 6.800 pada akhir tahun depan.

Tim JP Morgan yang diwakili Kepala Riset dan Strategi JP Morgan Indonesia Henry Wibowo menilai, IHSG bisa menembus level tertinggi sepanjang masa, sejalan dengan penguatan nilai tukar rupiah ke Rp 13.500 per dolar Amerika Serikat. Selain itu, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) bisa positif 4%, dari kontraksi 2% pada 2020.

Advertisement

"Yang terbaik masih akan datang. Kami beralih lebih positif pada prospek 2021 untuk ekuitas Indonesia, karena kami memperkirakan IHSG akan mencapai rekor tertinggi," kata Henry mewakili tim riset yang dikutip Kamis (10/12).

Menurutnya, kembalinya aliran dana asing dan pengembangan vaksin Covid-19 bakal menjadi penggerak utama kenaikan indeks. Belum lama ini, tim riset JP Morgan juga meningkatkan status Indonesia dari neutral menjadi Overweight dalam alokasi aset negara. Indonesia juga merupakan salah satu negara pilihan dalam strategi di Asia Tenggara.

Penguatan indeks juga dipengaruhi oleh sudah disahkannya Undang-Undang Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja pada Oktober 2020 lalu. JP Morgan menilai Omnibus Law ini merupakan perubahan besar untuk memulai salah satu reformasi kebijakan terbesar yang pernah dilakukan Indonesia sejak 1998.

Pengesahan Omnibus Law bertujuan untuk meningkatkan investasi asing langsung alias foreign direct investment (FDI). Selain itu, Omnibus Law dipercaya mampu mengubah Indonesia menjadi hub manufaktur dan teknologi berikutnya di Asia, seperti kendaraan listrik, baterai, dan cloud data center.

"2021 akan menjadi tahun awal yang penting untuk melaksanakan reformasi," seperti dikutip dari riset tersebut.

JP Morgan juga berharap Undang-Undang Omnibus Law bidang Keuangan dapat diluncurkan pada 2021. Payung hukum ini diperlukan dalam memperkuat kemampuan pengawasan dan kekuatan pengambilan keputusan di sektor keuangan, khususnya dari sisi regulator dalam lembaga perbankan dan nonperbankan.

Kenaikan indeks juga dipengaruhi oleh dibentuknya Otoritas Investasi Nusantara yang merupakan dana kekayaan negara alias sovereign wealth fund (SWF). Pembentukan tersebut dinilai penting untuk memberikan pembiayaan alternatif untuk mendorong proyek infrastruktur dan transisi rencana jangka panjang untuk memindahkan ibu kota ke Kalimantan dari Jakarta.

Pemerintah berencana untuk menyuntikkan US$ 5 miliar dari internal dan mengumpulkan US$ 20 miliar dari investor eksternal. "Kami berharap untuk melihat tema yang lebih besar tentang daur ulang aset di badan usaha milik negara, seiring dengan mulai berjalannya rencana SWF," seperti dikutip dari riset JP Morgan.

Ekonomi digital yang berkembang pesat & daftar teknologi masa depan, juga diyakini membuat ekonomi Indonesia bertumbuh. Ekonomi internet Indonesia saat ini berukuran US$ 50 miliar atau 5% dari PDB atau lebih dari 10% dari kapitalisasi pasar IHSG.

Ekonomi digital Tanah Air pun dinilai merupakan salah satu yang tumbuh paling cepat secara global. Untuk itu JP Morgan melihat ada aliran investasi yang kuat datang dari Tiongkok, Jepang, dan Singapura yang besar pada sektor ekonomi digital di Indonesia pada periode 2015 hingga 2019.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement