Meski Anjlok 6,8%, Harga Saham Indosat Pekan ini Sudah Naik 47%

Image title
17 Desember 2020, 18:51
indosat, saham indosat, buyback indosat, bumn, telekomunikasi, operator telekomunikasi, indosat ooredoo, kinerja indosat, 5g, erick thohir, indosat jadi bumn
Arief Kamaludin|KATADATA
Indosat

Harga saham PT Indosat Tbk (ISAT) anjlok 6,86% menjadi Rp 3.940 per saham pada perdagangan Kamis (17/12). Padahal pagi tadi sempat naik hingga 18,2% menyentuh Rp 5.000 per saham. Meski begitu, sejak awal pekan ini saham Indosat tetap tercatat menguat hingga 47,56%.

Kenaikan signifikan terjadi pada perdagangan Senin (14/12) sebesar 24,72% menjadi Rp 3.330 per saham. Sehari setelahnya, saham Indosat kembali naik meski hanya 1,8% di harga Rp 3.390 per saham. Namun, kembali naik signifikan pada Rabu (16/12) sebesar 24,78% menjadi Rp 4.230 per saham.

Advertisement

Analis Reliance Sekuritas Anissa Septiwijaya mengatakan sentimen yang paling mendorong kenaikan saham Indosat sejak awal pekan ini adalah transfer kepemilikan saham pemerintah, dari Kementerian Keuangan ke Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menteri BUMN Erick Thohir mengaku sudah menerima transfer aset ini dari Kemenkeu.

Meski saat ini mayoritas saham Indosat dimiliki oleh Ooredoo Asia Pte Ltd sebesar 65%, pemerintah masih memiliki saham di Indosat sebesar 14,29% per November 2020. Sementara, masyarakat memiliki 20,17% saham Indosat.

"Kita tahu track record Bapak Erick cukup positif dan diharapkan bisa membawa kinerja Indosat ke depan lebih baik, terlebih Indosat juga masih membukukan kerugian," kata Anissa kepada Katadata.co.id, Kamis (17/12).

Awal Desember lalu Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan telah menerima transfer aset beberapa BUMN dari Kemenkeu, salah satunya Indosat. "Kami dipercaya dan diminta mengelola beberapa aset dari Kemenkeu, yang sudah ditransfer ke kami, seperti Bukopin, Indosat, dan aset di BUMN lainnya,” kata Erick awal Desember 2020.

Anisa menilai sentimen dari absennya Indosat ikut dalam lelang frekuensi radio 2,3 GHz alias pintu jaringan 5G, tidak terlalu signifikan pada saham Indosat. Indosat menyatakan masih memiliki frekuensi yang memadai dan strategi itu sebagai upaya untuk menahan kenaikan beban.

Meski tak ikut lelang, prospek bisnis Indosat masih bagus. Apalagi Indosat menjadi salah satu provider seluler yang lebih agresif dalam menambah jaringan 4G sebagai salah satu langkah menyambut 5G.

"Sentimen dari Omnibus Law juga bisa berdampak positif bagi industri telekomunikasi di tahun yang akan datang," katanya. Namun, Anissa menilai harga saham Indosat memiliki target ada di Rp 3.300 per saham.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement