Prospek Cerah Emiten Tambang di Tengah Kenaikan Harga Batu Bara

Image title
11 Januari 2021, 19:42
Aktivitas di tambang Batu bara legal di Desa Jahab, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (17/1/2019).
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Aktivitas di tambang batu bara.

Harga batu bara dalam tren kenaikan sejak pertengahan Oktober 2020, setelah sempat turun akibat adanya pandemi Covid-19. Meski pada awal 2021 sempat turun, harga batu bara kembali naik signifikan dalam perdagangan dua hari terakhir.

Berdasarkan grafik di website Trading Economics, harga batu bara sempat turun hingga 5,1% menjadi US$ 83,5 per ton sejak awal tahun hingga 6 Januari 2021. Namun, pada perdagangan 8 Januari 2021, harganya menyentuh US$ 83 per ton, artinya naik 7,7% sejak turun.

Advertisement

Analis Samuel Sekuritas Dessy Lapagu mengatakan kenaikan harga ini disebabkan stok batu bara di banyak tempat pembangkit listrik di Tiongkok uang sedang tertekan. Salah satu penyebabnya adalah cuaca dingin yang melanda negara tersebut sehingga memaksa otoritas meningkatkan pengiriman.

Sentimen yang membuat harga batu bara naik saat ini sedang kuat, sehingga cukup mempengaruhi emiten domestik yang bergerak di bisnis batu bara. "Menurut kami, sentimen ini dapat terus bertahan pada pekan ini mengingat demand dari Tiongkok diperkirakan masih meningkat," kata Dessy kepada Katadata.co.id, Senin (11/1).

Pada perdagangan hari ini, harga saham beberapa emiten batu bara memang terus tancap gas. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang naik hingga 5,54% menjadi Rp 1.525 per saham. Kenaikan ini juga sudah terjadi sejak perdagangan 7 dan 8 Januari lalu, masing-masing sebesar 2,18% dan 2,85%.

Saham lain yang juga mendapat sentimen positif dari kenaikan harga batu bara adalah PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Saham perusahaan negara ini naik 2,11% menjadi Rp 2.910 per saham. Pada 7 dan 8 Januari, harga sahamnya juga naik masing-masing 5,22% dan 1,06%.

Harga saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) ditutup naik hingga 3,49% menjadi Rp 14.075 per saham. Kenaikan juga terjadi pada dua hari perdagangan terakhir pekan lalu, masing-masing 2,67% dan 0,93%.

Tim Riset Sinarmas Sekuritas mengatakan, tren kenaikan harga batu bara akan berlanjut lama karena harga batu bara tahun lalu yang sudah sempat mencapai siklus terbawahnya. Kenaikan harga batu bara ke depan, juga disebabkan oleh membaiknya keseimbangan antara permintaan dan pasokan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement