Perusahaan Alat Kesehatan Catat Kenaikan Pendapatan 95% di 2020

Image title
13 Januari 2021, 06:25
itama ranoraya, irra, saham, emiten alat kesehatan, farmasi, pasar modal, emiten, bursa, covid-19, vaksin covid-19
ANTARA FOTO/Audy Alwi
Founder PT Itama Ranoraya Tbk (Perseroan) Jahja Tear Tjahyana (kedua kiri), Komisaris Utama Sudibyo (kanan), Komisaris Independen Nanan Meinanta Lasahido (kedua kiri), Direktur Heru Firdaus Syarif (ketiga kiri) dan Direktur Pratoto Satno Raharjo, menekan tombol bersama, disaksikan Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna (kiri), pada pencatatan perdana saham PT Itama Ranoraya, di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (15/10/2019).

Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020, membawa banyak lini bisnis mengalami pelemahan. Tapi, hal itu tidak terjadi pada perusahaan alat kesehatan PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) yang membukukan pertumbuhan pendapatan 90%-95% pada 2020.

Direktur Keuangan Itama Ranoraya Pratoto Raharjo mengatakan pendapatan perusahaan sepanjang 2020 berada di kisaran Rp 540–Rp 550 miliar. Sementara, pendapatan pada tahun sebelumnya hanya Rp 281,8 miliar. 

"Pencapaian yang sangat baik, jauh di atas target. Laporan keuangan audit untuk buku 2020 kami targetkan selesai Februari 2021," kata Pratoto dalam siaran persnya, Selasa (12/1).

Pratoto menjelaskan tingginya angka pertumbuhan pendapatan tersebut disumbang produk-produk barunya, seperti swab antigen test dan mesin USG yang baru mulai dipasarkan tahun lalu. Produk Swab antigen milik Abbott dengan merek Panbio tersebut mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap total penjualan perusahaan.

Sementara untuk perolehan laba bersih 2020, Itama Ranoraya memperkirakan dapat merealisasikan pertumbuhan sebesar 70%-80% dibandingkan 2019 yang hanya Rp 33,2 miliar. Perolehan pertumbuhan tersebut, jauh diatas target sebelumnya yang ditargetkan hanya tumbuh 20%.

Direktur Utama Itama Ranoraya Heru Firdausi Syarif mengungkapkan dengan pencapaian yang gemilang tahun lalu, perseroan menargetkan pertumbuhan yang lebih tinggi lagi tahun ini. Perusahaan menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih bisa mencapai 80%-100%.

"Kami optimistis baik produk non-elektromedik, maupun produk invitro seperti swab antigen, mesin plasma, dan USG masih akan tumbuh bagus. Kami juga memiliki produk baru yaitu Avimac yang akan mulai kami pasarkan tahun ini," ujar Heru.

Avimac berupa imunomodulator untuk peningkatan imun tubuh yang dapat mendukung percepatan penanganan Covid-19 di Indonesia. Produk ini sudah diproduksi di Australia dan saat ini sedang dalam uji klinis tahap 3 di Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Selain itu, IRRA juga menargetkan mampu menjual tes swab antigen sekitar 5-10 juta unit pada tahun ini. Angka ini terbilang besar, dibandingkan 2,4 juta unit yang dijual hingga triwulan IV tahun lalu. Hingga pertengahan Januari 2021 saja, perusahaan sudah mampu menjual sebanyak 1,5 juta unit.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...