Babak Akhir Penyelamatan Bank Muamalat lewat Investasi Dana Haji?

Image title
14 Januari 2021, 16:51
bank muamalat, penyelamatan bank muamalat, muamalat, investor bank muamalat, pemegang saham bank mumalat, dana haji bank muamalat, investasi dana haji ke bank muamalat, syariah, bank syariah pertama, perbankan, investasi dana kelolaan haji
Arief Kamaludin | Katadata
Kantor Bank Muamalat

Rencana investasi dana haji senilai Rp 3 triliun kepada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, saat ini sudah masuk ke dalam tahap finalisasi. Harapannya, dalam waktu dekat Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bisa melakukan investasi dalam bentuk kepemilikan saham dan pembelian obligasi subordinasi.

"Proses ini telah dimulai sejak tahun lalu dan saat ini dalam tahap finalisasi. Kami berharap proses ini dapat segera tuntas dalam waktu dekat," kata Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K. Permana seperti dikutip Kamis (14/1).

Advertisement

Permana menyambut baik rencana investasi ini, karena menilai BPKH merupakan institusi yang fit untuk menjadi investor Bank Muamalat. Semangat dan model bisnis BPKH yang fokus pengembangan segmen haji, dinilai cocok dengan target pasar yang juga menjadi fokus bisnis Bank Muamalat.

Meski begitu, penempatan investasi di Bank Muamalat berupa kepemilikan saham, belum bisa diperkirakan berapa porsinya kelak. Berdasarkan websitenya, saat ini ada 11 pihak pemegang saham Bank Muamalat, di antaranya Islamic Development Bank sebesar 32,74%, Bank Boubyan sebesar 22%, dan Atwill Holding Limited 17,91%.

Pengamat Ekonomi Syariah Yusuf Wibisono berpendapat, kondisi keuangan terkini Bank Muamalat memang sedang tidak baik dan membutuhkan tambahan modal untuk ekspansi bisnis serta memperbaiki kinerjanya. "Namun sebagai bank syariah pertama, Bank Muamalat memiliki brand equity yang kuat dan segment deposan yang loyal," ujar Yusuf kepada Katadata.co.id, Rabu (13/1).

Dengan risk appetite selama ini, BPKH mempunyai peluang besar untuk memperbaiki kinerja bank syariah pertama di Tanah Air tersebut. Dengan begitu, Bank Muamalat bisa mendapatkan return yang kompetitif.

Anggota Badan Pelaksana BPKH Iskandar Zulkarnain mengatakan, investasi di Bank Muamalat akan berbentuk dua hal yakni penambahan saham sebesar Rp 1 triliun dan subdebt Rp 2 triliun. "Saat ini sudah ada kajian dari lembaga eksternal dan sedang kami proses internal." ujarnya dalam Laporan Kinerja dan Perkembangan Pengelolaan Dana Haji 2020 secara virtual, Rabu (13/1).

Proses internal, antara lain mencakup persetujuan dari Dewan Pengawas BPKH. Setelah mengantongi izin penanaman modal bisa segera dieksekusi. Dia pun menjelaskan bahwa proses investasi di Bank Muamalat sesuai dengan Rencana Investasi Tahunan dan Rencana Kerja dan Anggaran BPKH.

Anggota BPKH Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Acep Riana Jayaprawira memaparkan, 69,57% dari saldo dana haji 2020 atau Rp 99,53 triliun ditempatkan dalam instrumen investasi. Total kelolaan dana haji tahun lalu tercatat Rp 143,06 triliun. "Angka tersebut meningkat 15,08% dari Rp 124,32 triliun pada 2019," kata Acep dalam kesempatan yang sama.

Saldo dana haji tahun 2020 terdiri dari Rp 139,41 triliun dana penyelenggaraan ibadah haji serta Rp 3,65 triliun merupakan dana abadi umat. Dengan meningkatnya dana kelolaan ini maka nilai manfaat yang dapat diberikan kepada calon jemaah haji tunggu juga bertambah yakni sebesar Rp7,46 triliun atau naik 2,33% dibanding tahun sebelumnya Rp 7,29 triliun. Perolehan nilai manfaat tersebut berasal dari penempatan sebesar Rp 2,14 triliun dan investasi Rp 5,32 triliun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement