Harga Saham BCA Cetak Rekor Tertinggi, Apa Kabar Wacana Stock Split?

Image title
15 Januari 2021, 14:43
bca, bbca, stock split, saham bca, saham bank, pasar modal, bursa saham, rekor saham bca, bursa, pecah nilai saham
Arief Kamaludin (Katadata)
Bank BCA

Harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sempat menyentuh level tertingginya sepanjang masa, yaitu Rp 36.725 per saham pada Senin (11/1). Dengan harga yang tinggi ini, apakah BCA bakal melakukan pemecahan nilai saham alias stock split?

Tampaknya wacana stock split saham BBCA yang sempat diperbincangkan sejak 2019, belum masuk dalam rencana perusahaan saat ini. "Hingga pernyataan ini disampaikan, kami belum memiliki rencana untuk melakukan stock split saham," kata EVP Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F Haryn kepada Katadata.co.id, Jumat (15/1).

Advertisement

Saham BBCA tahun lalu, ikut terdampak Covid-19 karena sempat anjlok menjadi Rp 22.150 pada 23 Maret 2020. Meski begitu, sepanjang 2020, harga sahamnya sebenarnya mampu naik meski hanya 1,12%. Hera mengatakan pertumbuhan harga saham BCA tahun lalu, masih cukup baik.

Analis KGI Sekuritas Indonesia Nugroho Rahmat Fitriyanto mengatakan bank swasta terbesar di Indonesia itu perlu melakukan stock split, karena harga sahamnya sudah terlalu tinggi. Untuk membeli 1 lot sahamnya, dibutuhkan biaya sekitar Rp 3,5 juta sebagai minimal transaksi saham ini.

Menurutnya, saham BBCA perlu dipecah nilainya, setidaknya hingga harga sahamnya berada pada pembelian di bawah Rp 1 juta untuk satu lot. "Sehingga lebih dapat menjangkau investor dengan modal yang masih terbatas," kata Nugroho kepada Katadata.co.id.

Nugroho mengatakan tujuan perusahaan memecah nominal saham aadalah untuk meningkatkan likuiditas perdagangan sahamnya. Harga saham yang lebih murah mampu menjangkau berbagai macam tipe investor, termasuk ritel yang memiliki modal cenderung lebih kecil dibandingkan dengan investor institusional.

"Dengan terjangkaunya harga saham kepada semua kalangan, pembentukan harga yang lebih efisien dapat terjadi, di mana harga tersebut sudah merupakan konsensus dari mayoritas pelaku pasar," katanya.

Meski mahal, tampaknya saham BBCA terhitung likuid karena masih aktif ditransaksikan per harinya. Pada perdagangan Kamis (14/1) saja, total frekuensi perdagangan saham ini mencapai 19.584 kali dengan volume perdagangan 17,86 juta unit saham. Total nilai transaksinya mencapai Rp 627,56 miliar.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement