Di pengujung Januari 2021, IHSG Diprediksi Kembali Turun
Dalam lima hari di pekan ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) selalu anjlok. Indeks sudah meninggalkan level 6.000 pada perdagangan Kamis (28/1) karena ditutup anjlok 2,12% menjadi 5.979. Perdagangan di penghujung Januari 2021, diprediksi kembali melemah.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan, potensi IHSG melemah hari ini berada di area support 5.916 dan 5.853. Sedangkan area resistance berada di level 6.185 dan 6.082.
Secara teknikal, pergerakan IHSG saat ini masih berada dalam tren pelemahan yang cukup kuat. Namun, menurutnya, rentang pelemahan mulai terbatas. Ini terlihat dari indikator stochastic memasuki area jenuh jual. "Pergerakan akan terbatas dikarenakan minimnya sentimen menjelang akhir pekan," kata Dennies dalam riset tertulisnya.
Ada beberapa saham yang menjadi rekomendasi dan dapat dipantau oleh investor pada hari ini, di antaranya PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), dan PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA).
Kepala Riset Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar nafi juga senada. Berdasarkan analisisnya secara teknikal, indeks masuk pada area undervalue sehingga memberikan sinyal potensi pelemahan yang terbatas. Support dan resistance IHSG akan berada pada level 5.929-6.000.
"Dari dalam negeri Investor terlihat masih cenderung berhati-hati di penghujung perdagangan bulan Januari 2021," kata Lanjar.
Saham-saham yang sudah dapat dicermati secara teknikal untuk perdagangan hari ini, di antaranya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT United Tractors Tbk (UNTR), dan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS).
CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, hari ini IHSG berpotensi terkonsolidasi. Adapun, rentang pergerakan indeks Tanah Air diprediksi berada pada level antara 5.901 hingga 6.156.