Laba 4 Bank Kakap Terpuruk pada 2020, Siapa yang Bisa Mengerek Kredit?

Image title
9 Februari 2021, 15:47
kinerja bank, bca, bank mandiri, mandiri, bni, bri, perbankan, laba bank, laba bca, laba bri, laba bank mandiri, laba bni, kredit bca, kredit bank mandiri, kredit bni, kinerja bank 2020
Arief Kamaludin|KATADATA

Empat bank dengan modal terbesar sudah merilis laporan keuangan 2020, yang merupakan tahun penuh tantangan di tengah krisis akibat pandemi Covid-19. Siapa yang lebih unggul di antara Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, dan Bank Central Asia (BCA)?

Dari sisi laba bersih, keempat bank besar tersebut mengalami penurunan sepanjang 2020 dibandingkan 2019. Berdasarkan nilainya, BCA unggul karena mengantongi laba bersih senilai Rp 27,13 triliun meski turun 5,02% secara tahunan.

Laba besar juga dikantongi oleh BRI dengan nilai Rp 18,66 triliun meski turun hingga 45,78% secara tahunan. Bank Mandiri mengantongi laba Rp 17,11 triliun atau turun 37,71% dan BNI mencatat laba Rp 3,28 triliun atau anjlok 78,68%.

Turunnya profitabilitas bank-bank tersebut, utamanya disebabkan kenaikan pencadangan atau provisi masing-masing bank. Cadangan kerugian penurunan nilai ini merupakan penyisihan dana yang dinilai dari hasil evaluasi pembiayaan debitur oleh masing-masing bank.

Seperti BCA yang melakukan pencadangan senilai Rp 11,6 triliun pada 2020 atau meningkat hingga 152,28% dibandingkan 2019. Sementara, BRI juga melakukan pencadangan dengan nilai mencapai Rp 32,85 triliun, naik hingga 44,33% secara tahunan.

Kenaikan pencadangan juga terjadi di Bank Mandiri dengan nilai mencapai Rp 22,89 triliun pada 2020 atau naik 89,66% dari tahun sebelumnya. Sedangkan BNI melakukan pencadangan dengan nilai Rp 22,59 triliun tahun lalu, naik drastis 155,6% dibandingkan setahun sebelumnya.

Pencadangan tersebut perlu dilakukan karena tahun lalu, bank-bank tersebut melakukan restrukturisasi besar-besaran terhadap nasabah yang bisnisnya terdampak Covid-19. Restrukturisasi ini, juga sejalan dengan Peraturan OJK yang dikeluarkan sejak Maret 2020 dan berlaku hingga Maret 2022.

BCA misalnya, melakukan restrukturisasi kredit senilai Rp 97,5 triliun sepanjang 2020 atau mengalami kenaikan hingga 965,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Restrukturisasi kredit di BRI juga tercatat melonjak, dimana per Desember 2020 nilainya Rp 186,6 triliun, naik drastis dari posisi Maret 2020 yang Rp 14,9 triliun.

Di Bank Mandiri, per akhir Desember 2020 lalu menyetujui restrukturisasi kepada nasabahnya dengan nilai Rp 123,4 triliun, naik dari posisi April 2020 yang hanya Rp 37 triliun. Sementara, restrukturisasi di BNI mencapai Rp 102,38 triliun per Desember 2020, naik dibandingkan Rp 99,96 triliun pada Juni 2020.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...