Dua Startup dari Inkubator BEI Bakal IPO Semester I Tahun Ini

Image title
18 Februari 2021, 14:55
startup, bursa, saham, unicorn
Arief Kamaludin|KATADATA
Bursa Efek Indonesia

Bursa Efek Indonesia mengungkapkan setidaknya dua perusahaan rintisan (startup) yang tengah berancang-ancang melangsungkan penawaran saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO) pada semester I 2021. Startup tersebut berasal dari IDX Incubator, yakni ruang inkubasi khusus perusahaan dengan skala kecil dan menengah agar menjadi perusahaan tercatat di bursa.

"Sampai saat ini yang berencana melantai di Bursa Efek Indonesia pada semester I tahun 2021 adalah sebanyak 2 binaan," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI Gede Nyoman Yetna Setya dikutip Kamis (18/2).

Ia mengatakan, per tanggal 17 Februari 2021, total binaan IDX Incubator sebanyak 114 binaan yang berasal dari beberapa kota besar di Tanah Air. Rinciannya, sebanyak 62 binaat berasal dari Jakarta, 24 dari Bandung, dan 28 berasal dari Surabaya.

Sementara, untuk perusahaan binaan Bursa yang tergabung dalam program Road to IPO, totalnya ada sebanyak 45 binaan. Dari Jakarta ada sebanyak 19 binaan, Bandung ada 12 binaan, dan Surabaya memiliki 14 binaan.

Program Road to IPO ini muncul setelah Bursa meluncurkan papan pencatatan baru yaitu papan akselerasi pada 2019 untuk emiten-emiten berskala kecil. Program ini merupakan pengembangan dari IDX Incubator yang dimulai sejak 2017.

"Kami bekerja sama dengan beberapa ahli sebagai mitra kami dalam menjalankan program IDX Incubator, yaitu konsultan hukum, venture capital, kantor akuntan publik, dan lain-lain," kata Nyoman.

Hingga saat ini, totalnya sudah ada 3 emiten binaan Bursa dalam program IDX Incubator yang melantai di pasar saham. Ketiganya yaitu PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO), PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (PGJO), dan PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (CASH).

Emiten pertama yang melakukan IPO adalah YELO pada 29 Oktober 2018 lalu. dengan harga penawaran saham senilai Rp 376 per saham. Sayangnya, hingga perdagangan sesi pertama Kamis (18/2), sahamnya berada di harga Rp 50 per saham artinya turun 87% sejak IPO.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...