Harga Saham Bank Jago Meroket, Masuk 10 Emiten Berkapitalisasi Besar

Image title
22 Februari 2021, 18:31
bank jago, bank artos, gojek, jerry Ng, Patrick walujo, bank digital, kapitalisasi pasar, market cap gojek, market cap bank jago
Gojek
Gojek investasi di Bank Jago

Harga saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) melesat 16,27% menjadi Rp 10.900 per saham pada perdagangan Senin (22/2). Kenaikan ini membuat secara total saham Bank Jago menguat hingga 62,68% sejak awal Februari 2021, sehingga turut melambungkan nilai kapitalisasi pasar (market cap) Bank Jago.

Berdasarkan RTI Infokom, kini kapitalisasi pasar Bank Jago menembus Rp 118,33 triliun. Membuat Bank jago menduduki posisi keempat sebagai bank terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia.

Advertisement

Posisi Bank Jago tersebut, menyalip Bank Negara Indonesia (BBNI) dengan kapitalisasi Rp 110,49 triliun dan Bank Syariah Indonesia (BRIS) yang berkapitalisasi Rp 113,65 triliun.

Posisi Bank Jago ini berada di belakang Bank Central Asia (BBCA) yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar di Bursa yang mencapai Rp 837,04 triliun. Setelahnya, ada Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dengan kapitalisasi pasar Rp 590,83 triliun dan Bank Mandiri (BMRI) dengan kapitalisasi Rp 297,5 triliun.

Jika dibandingkan dengan seluruh saham di Bursa Efek Indonesia, kapitalisasi pasar saham Bank Jago menduduki posisi ke-sepuluh. Beberapa emiten yang nilai kapitalisasi pasarnya di bawah Bank Jago seperti Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) yang harganya Rp 100,58 triliun dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Rp 71,34 triliun.

Pemilik Bank Jago yang juga menjabat sebagai Komisaris Utama di perusahaan, Jerry Ng mengatakan saat ini manajemen Bank Jago sudah siap untuk menjalankan rencana kerja yang sudah dibentuk sebelumnya. Bank Jago yang dulu bernama Bank Artos, disulap menjadi bank digital.

"Fokus utama dari management Bank Jago sekarang adalah eksekusi rencana kerja. Mohon dukungannya!" kata Jerry Ng ketika dihubungi oleh Katadata.co.id, Senin (22/2).

Kenaikan harga saham Bank Jago bukan hanya terjadi baru-baru ini. Ini terjadi sejak akuisisi yang dilakukan oleh Jerry Ng melalui PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) dan Patrick Walujo lewat Wealth Track Technology Limited (WTT). Akuisisi ini resmi dilakukan pada akhir 2019.

Berdasarkan keterbukaan informasi saat itu, keduanya mengakuisisi 615,18 juta saham seharga Rp 395 per saham. Maka, total transaksi saham keduanya mencapai Rp 243 miliar.

Lebih rinci, MEI mengakuisisi 454,15 juta saham yang sebelumnya bernama Bank Artos atau setara 37,65% dari total. Maka, nilai transaksinya Rp 179,39 miliar. Sedangkan, WTT mengakuisisi 161,03 saham atau sekitar 13,35%. Maka, total transaksinya Rp 63,6 miliar.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement