Rencana Bank Bumi Arta Buka Pintu untuk Semua Platform Digital

Image title
23 Februari 2021, 16:54
bank bumi arta, perbankan, bank digital, shopee, sea group, induk usaha shopee, kredit
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Ilustrasi layanan perbankan

PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) menjadi buah bibir dalam beberapa waktu terakhir karena diterpa kabar menjadi target akuisisi induk usaha e-commerce Shopee, Sea Group. Di tengah kabar tersebut, Bank Bumi Arta menargetkan bisa meraup pertumbuhan laba bersih di atas 15% tahun ini.

Presiden Direktur Bank Bumi Arta Wikan Aryono menargetkan pertumbuhan laba bersih sekitar 15% - 17% pada tahun ini. Capaian target ini akan bergantung pada penyelesaian pandemi Covid-19 di Indonesia. 

Target pertumbuhan bisnis Bank Bumi Arta menyesuaikan kondisi ekonomi nasional. Sesuai arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara industri, Bank Bumi Arta menargetkan pertumbuhan bisnis 7%-9% pada 2021 ini.

"Dengan catatan, mudah-mudahan kondisi pandemi ini sudah mereda sehingga angka-angka tersebut kemungkinan besar dapat kami capai," kata Wikan dalam paparan publik insidentil, Selasa (23/2).

Perusahaan juga bakal menjaga rasio kredit seret atau non-performing loan (NPL) net di bawah level 1,5%. Agar bisa mengejar target tersebut, saat ini Bank Bumi Arta melakukan perundingan dengan debitur yang dapat bekerja sama dengan baik.

Bank Bumi Arta juga menegaskan komitmennya memenuhi ketentuan OJK terkait modal inti yang tahun ini dipatok minimal mencapai Rp 2 triliun. Hingga triwulan III-2020, modal inti Bank Bumi Arta masih Rp 1,51 triliun. "Kami merasa yakin, hal tersebut akan dipenuhi pada waktunya," kata Wikan.

Total penyaluran kredit Bank Bumi Arta hingga September 2022 mencapai Rp 4,66 triliun atau turun 5,2% secara tahunan. Perusahaan membukukan laba bersih hingga kuartal III tahun lalu Rp 30,45 miliar, turun 18,2% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Ikhtisar Keuangan Bank Bumi Arta
 

Bank Bumi Arta Gandeng Semua Platform Digital

Bank yang masuk dalam kelompok usaha (BUKU) II ini pun tengah menjajaki peluang aliansi strategis dengan pelaku industri digital untuk berubah menjadi bank digital. Wikan memaparkan tiga rencana utama transformasi perbankan digitalnya.

Pertama, meningkatkan kemampuan informasi teknologi (IT) BNBA untuk menarik lalu lintas pelanggan dan memungkinkan integrasi lintas platform. Kedua, kemitraan digital. "Kami terus mencari kemungkinan aliansi strategis dengan pelaku industri digital untuk mengeksplorasi peluang sinergi," kata Wikan.

Ketiga, konsolidasi kantor cabang. Bank Bumi Arta akan lebih selektif mengkonsolidasikan kantor cabang fisik dengan penekanan pada akuisisi pelanggan melalui saluran digital. Ini merupakan langkah yang lazim dilakukan bank digital, dengan memperluas jangkauan layanannya tanpa kantor cabang fisik dan mengandalkan omni-channel.

bank digital
bank digital (Katadata)

Terkait dengan pencarian aliansi strategis dengan pelaku industri digital, Wikan mengaku akan berkolaborasi dengan semua kemungkinan platform. Mulai dari platform e-commerce, pembayaran digital, online payment, aplikasi jasa transportasi, travel, hiburan, hingga teknologi finansial (fintech).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...