Rencana Bank Jago Ekspansi ke Digital setelah Punya Modal Jumbo

Image title
26 Februari 2021, 14:32
bank jago, gojek, rights issue, saham, bank kecil, bank, perbankan, swf singapura
Bank Jago
Presiden Direktur PT Bank Jago Tbk, Kharim Siregar (kedua kanan), saat peresmian kantor Bank Jago cabang Mega Kuningan, Jakarta.

Modal PT Bank Jago Tbk (ARTO) akan semakin meningkat setelah melakukan penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue) sebanyak 3 miliar saham. Jika sudah terealisasi, modal bank menjadi Rp 8,25 triliun atau masuk ke golongan Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) III.

Direktur Utama Bank Jago Kharim Indra Gupta Siregar mengatakan bank dengan permodalan yang besar merupakan bank yang baik. Untuk itu, Bank Jago siap menjalankan rencana bisnis jangka panjangnya untuk individu maupun untuk korporasi.

Advertisement

"Bank Jago sangat percaya, masa depan dari industri perbankan akan berubah secara total karena faktor eksternal yaitu digital," kata Kharim dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (26/2).

Permodalan Bank Jago tumbuh signifikan dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Awal 2020, Bank Jago masih berada pada kategori bank dengan modal inti paling kecil. Saat itu modal inti Bank Jago masih di bawah Rp 100 miliar, masuk dalam kategori bank BUKU I.

Modal Inti Bank Jago

 
 

Pada April 2020, Bank Jago menerbitkan saham melalui aksi Rights Issue I. Aksi korporasi ini membuat modal inti Bank Jago bertambah menjadi Rp 1,3 triliun. Bank ini pun naik kelas menjadi bank dengan kategori BUKU II. Syarat menjadi bank BUKU II adalah memiliki modal inti Rp 1 triliun - Rp 5 triliun.

Tahun ini, Bank Jago akan kembali melakukan rights issue dengan menerbitkan 3 miliar saham baru. Dengan aksi ini Bank Jago menargetkan dapat meraup dana hingga Rp 7 triliun.

Setelah Rights Issue II, modal inti Bank Jago akan kembali naik hingga Rp 8 triliun. Dengan besaran modal tersebut, Bank Jago akan naik kelas lagi menjadi bank BUKU III. Syarat menjadi bank BUKU II adalah memiliki modal inti Rp 5 triliun - Rp 30 triliun.

Strategi Bank Jago Setelah Naik Kelas

Kharim menjelaskan strategi Bank Jago setelah naik kelas menjadi bank BUKU III adalah menjadi bank digital. Bank Jago mengungkapkan tahun ini merupakan tahun ekspansi bagi perusahaannya. Dengan mnerbitkan dan menjual saham baru, Bank Jago akan mampu mengembangkan bisnis perusahaan lebih cepat.

Strategi jangka panjang Bank Jago untuk melayani masyarakat yang akan berinteraksi melalui aplikasi secara digital. Sehingga bank harus hadir secara digital untuk melayani masyarakat sebagai layanan konsumer dengan mengeluarkan aplikasi pada tahun ini.

Ekosistem Digital Bank Jago
Ekosistem Digital Bank Jago (Bank Jago)

Bank Jago bakal masuk ke ekosistem digital melalui aplikasi yang melayani solusi keuangan dan gaya hidup (lifestyle). Dalam strategi solusi keuangan, Bank Jago sudah menggandeng Gojek, Akulaku, Kredit Pintar, dan Akseleron. Sementara, untuk gaya hidup, Bank Jago bakal masuk ke ekosistem travel sites, e-commerce retails, dan entertainment.

"Ekosistemnya kurang lebih adalah ekosistem gabungan dari target market Bank Jago yaitu SME, consumer, dan mass market. Ekosistem kerja sama dengan digital secara teknologi," kata Kharim.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement