Pasar Saham 2020 Lesu, Laba Perusahaan Sandiaga Uno Tetap Tumbuh

Image title
10 Maret 2021, 11:46
investasi, saham, saratoga, sandiaga uno, pasar modal, laba saratoga, laba perusahaan sandiaga uno, kinerja saratoga 2020, laba saratoga 2020, bursa, adaro, awal bros, merdeka copper, mdka, mpmx
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada 2020 terkoreksi 5,09% ke level 5.979 dari posisi tahun sebelumnya. Namun kinerja keuangan perusahaan investasi milik Sandiaga Uno dan Edwin Soeryadjaya, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) sepanjang tahun lalu malah tumbuh 19,73%.

Berdasarkan laporan keuangan 2020, Saratoga mampu mengantongi laba bersih Rp 8,82 triliun sepanjang tahun pandemi Covid-19. Sementara tahun sebelumnya Saratoga hanya mampu mengantongi laba bersih Rp 7,37 triliun.

Kenaikan laba bersih utamanya disebabkan keuntungan neto atas investasi pada saham dan efek ekuitas lainnya senilai Rp 8,41 triliun atau naik 35,21%. Nilai investasi Saratoga di beberapa perusahaan Tanah Air juga tumbuh.

 

Kenaikan nilai investasi yang signifikan terjadi pada PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), hingga 120% menjadi Rp 10,18 triliun. Sejalan dengan kenaikan harga saham MDKA sepanjang 2020 sebesar 127% menjadi Rp 2.430 per saham pada 30 Desember 2020.

Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan menjelaskan selama pandemi Covid-19, kinerja MDKA terus menguat berkat kenaikan harga komoditas emas dan tembaga yang sangat tinggi pada 2020. Di tengah ketidakpastian ekonomi, emas sebagai safe haven masih akan menjadi objek investasi utama di dunia.

"Peluang inilah yang akan semakin memperkuat fundamental MDKA ke depan," kata Devin dalam siaran pers, Selasa (9/3).

Kinerja investasi lain yang mampu menyokong kinerja Saratoga adalah PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) yang nilai investasinya naik 55,6% menjadi Rp 12,64 triliun tahun lalu. Harga Saham TBIG mengalami kenaikan 32,52% menjadi Rp 1.630 sepanjang 2020.

Devin mengatakan, kinerja investasi Saratoga pada TBIG tahun ini sejalan dengan migrasi masyarakat yang semakin cepat ke ekosistem digital. Hal ini telah memberikan peluang yang semakin besar kepada TBIG sebagai penyedia infrastruktur telekomunikasi.

Kenaikan nilai investasi juga terjadi pada perusahaan PT Provident Agro Tbk (PALM), hingga 72,26% pada 2020 menjadi Rp 1,09 triliun. Kenaikan ini pun sejalan dengan harga saham PALM di Bursa yang sepanjang tahun lalu mengalami kenaikan hingga 72% menjadi Rp 344 per saham

Sementara, nilai investasi Saratoga pada saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sepanjang 2020 mengalami penurunan 8,43% menjadi Rp 6,94 triliun. Penurunan nilai investasi pada perusahaan tambang batu bara ini sejalan dengan harga sahamnya di Bursa yang tahun lalu turun 8,04% menjadi Rp 1.430 per saham pada 30 Desember 2020.

Secara umum, Saratoga melakukan investasi saham di tiga sektor yaitu infrastruktur, sumber daya alam, dan produk konsumen. Keuntungan investasi pada saham sepanjang 2020 ini ditopang kenaikan investasi pada sektor sumber daya alam.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...