Resep Indofood Mendongkrak Laba hingga Naik 32 % di Tengah Pandemi

Image title
23 Maret 2021, 18:06
laba indofood, indofood, indomie, penjualan indomie, efisiensi indofood, saham indofood, indf, icbp, kinerja indofood, bursa, pasar modal
Arief Kamaludin/Katada
Indofood Tower

Emiten konsumer PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatatkan pertumbuhan penjualan 6,71 % menjadi Rp 81,73 triliun sepanjang 2020. Bahkan, pertumbuhan laba bersihnya 32 %. Prestasi yang cukup baik di tengah masa pandemi Covid-19 yang membuat banyak perusahaan terkoreksi.

Direktur Utama Indofood Anthoni Salim mengatakan dalam kondisi operasional yang dinamis selama 2020, Indofood tetap dapat membukukan kinerja yang konsisten. "Melalui ketahanan dan ketangguhan dari model bisnis yang terintegrasi secara vertikal dan merek-merek yang dikenal konsumen," katanya dalam siaran pers, Selasa (23/3).

Advertisement

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di media massa, Indofood mencatat laba bruto mencapai Rp 26,75 triliun tahun lalu, naik 17,77 % secara tahunan. Indofood mampu melakukan efisiensi, terlihat dari kenaikan beban pokok penjualan yang lebih rendah dari pertumbuhan penjualan.

Secara total, peningkatan beban pokok penjualan hanya 2,05 menjadi Rp 54,97 triliun. Ada beberapa pos beban yang tercatat naik cukup besar, seperti beban penjualan dan distribusi yang naik 6,1 % menjadi Rp 9 triliun. Beban umum dan administrasi naik hingga 8,3 % menjadi Rp 5,08 triliun.

Adapun, perusahaan pemilik merek dagang Indomie ini berhasil mencatatkan laba bersih mencapai Rp 6,45 triliun sepanjang 2020. Catatan itu tumbuh hingga 31,52 % dibandingkan laba bersih 2019 yang hanya Rp 4,9 triliun.

Anthoni menjelaskan marjin laba bersih indofood meningkat menjadi 7,9 % pada 2020 dari sebelumnya yang hanya 6,4 %. Selain itu, core profit juga mengalami peningkatan sebesar 22% menjadi Rp 5,96 triliun tahun lalu, dari Rp 4,90 triliun pada tahun sebelumnya.

Anak usaha Indofood yang juga merupakan emiten di Bursa yaitu PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi. Penjualan ICBP tercatat mencapai Rp 46,64 triliun meningkat hingga 10,27 % dari tahun sebelumnya.

Beban pokok penjualan ICBP pun mengalami kenaikan 5,46 %, masih jauh di bawah kenaikan penjualan. Hal tersebut menggerus profitabilitas sehingga laba bruto ICBP menjadi Rp 17,22 triliun atau masih mengalami kenaikan 19,58 % secara tahunan.

Beberapa pos beban mengalami peningkatan secara tahunan, seperti beban penjualan dan distribusi yang naik hingga 10,85% menjadi Rp 5,54 triliun. Begitu pula dengan beban umum dan administrasi yang mengalami kenaikan hingga 20,67 % menjadi Rp 2,55 triliun.

Meski begitu, ICBP tetap mampu mengantongi laba bersih mencapai Rp 6,58 triliun sepanjang 2020. Catatan tersebut mampu mengalami kenaikan hingga 30,73% dibanding 2019, perusahaan mengantongi laba bersih Rp 5,03 triliun.

Anthoni mengatakan kinerja ICBP tahun lalu yang mampu tumbuh karena didukung kekuatan merek-merek produk perusahaan. ICBP juga memiliki keunggulan model bisnis terintegrasi yang tangguh, serta jaringan distribusi yang luas.

"Meskipun di tengah-tengah kondisi pandemi, ICBP dapat kembali mencatatkan kinerja yang baik dengan terus beradaptasi secara dinamis terhadap perubahan tren dan perilaku konsumen yang terjadi secara cepat," kata Anthoni.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement