Produk Investasi Asuransi Menuai Keluhan Banyak Nasabah

Image title
29 Maret 2021, 17:25
asuransi, asuransi kesehatan, unit link, unitlink, axxa, aia, prudential, nasabah asuransi
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
Petugas keamanan berjalan di depan berbagai logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta.

Nasabah beberapa asuransi ternama angkat bicara, mengeluhkan tindakan agen yang menawarkan produk asuransi unitlink tanpa informasi yang jelas. Penawaran ini dinilai telah merugikan nasabah asuransi tersebut.

Salah satunya, Maria Trihartati, yang merasa ditipu oleh tiga asuransi sekaligus, yaitu AXA Mandiri Financial Services, AIA Financial, dan Prudential Life Assurance. Ketiga agen asuransi ini tidak menjelaskan produk yang ditawarkan pada ibu berusia 45 tahun ini merupakan produk unitlink.

Advertisement

Unitlink merupakan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI). Produk ini merupakan asuransi yang paling sedikit memberikan perlindungan terhadap risiko kematian. Produk ini memberikan manfaat yang mengacu pada hasil investasi dari kumpulan dana khusus untuk produk asuransi.

"Agen ketiganya tidak ada yang jelaskan polis, tidak ada yang dijelaskan itu asuransi unitlink. Ini semua ternyata berbentuk asuransi unitlink," kata Maria kepada Katadata.co.id, melalui sambungan telepon, Sabtu (27/3).

Cerita bermula saat suaminya yang merupakan nasabah Bank Mandiri, ditawarkan produk AXA Mandiri berupa asuransi tabungan hari tua pada 2011. Saat ditawarkan, agen tersebut mengatakan tabungan tersebut bisa diambil seluruhnya pada tahun ke-7. Setiap bulannya, Maria dan suaminya membayar Rp 250 ribu.

"Suami saya sudah tanda tangan, tapi tidak diterangkan itu asuransi unitlink, tidak diterangkan semua biaya dan risikonya," kata Maria.

Teman Maria pun menawarkan asuransi AIA yang meng-cover ketiga anaknya pada 2014. Maria dijanjikan cukup membayar selama 10 tahun dan didiamkan selama satu tahun agar uangnya bisa diambil secara penuh. Maria membayar Rp 1 juta setiap bulannya untuk premi asuransi tersebut.

Melalui AIA, dia mendapatkan manfaat kesehatan. Ia pernah menggunakannya ketika salah satu anaknya sakit dan mendapatkan pengobatan selama empat hari. Maria mendapatkan manfaat senilai Rp 500 ribu per hari.

Begitu juga dengan asuransi Prudential. Agen asuransi tersebut menawarkan asuransi pendidikan untuk anaknya yang paling kecil pada 2015. Seperti yang lain, agen ini menjanjikan uang premi nasabah bisa diambil pada tahun ke-5 secara penuh dengan membayar Rp 350 ribu per bulan.

Maria baru menyadari ada yang janggal dengan asuransi yang dia beli, ketika pandemi Covid-19. Perempuan yang sehari-hari menjual makanan warung kepada mahasiswa, terkena dampak pandemi. Akhirnya, pada April 2020, Maria memutuskan untuk mengambil asuransi tersebut untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.

"Kami cek lah di tiga asuransi. Dari situ kami kaget, uang kami hanya tinggal 30% sampai 40%. Dari situ, ketiga asuransi ini baru menjelaskan bahwa itu adalah asuransi unitlink. Saya kecewa karena tidak sesuai dengan penawaran di awal," kata Maria.

Asuransi AXA Mandiri yang sudah secara rutin dibelinya sejak 9 tahun, seharusnya total mencapai Rp 27 juta. Namun, saat diambil hanya tersisa Rp 10,4 juta.

Selama tujuh tahun membali asuransi AIA total uang yang sudah dibayarkan Maria mencapai Rp 85 juta, ternyata hanya tersisa Rp 32,6 juta. Sedangkan Prudential yang berjalan 6 tahun, totalnya Rp 27 juta, tapi tersisa Rp 9,2 juta.

Ternyata kejadian seperti ini tidak hanya dialami Maria. Banyak juga yang mengeluhkan informasi yang disampaikan agen penjual polis. Produk unitlink yang dijualnya tidak diberitahu sejak awal. Korban-korban ini pun membuat grup di Facebook.

Grup Facebook yang didapuk sebagai korban agen asuransi AXA Mandiri anggotanya sudah mencapai 1.100 akun. Grup korban agen Asuransi Prudential, anggotanya mencapai 3.400 akun. Sedangkan grup korban penipuan korban agen asuransi AIA jumlahnya mencapai 4.600 anggota.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement