Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menerima laporan dana kampanye periode kedua, beberapa hari lalu. Dana yang dilaporkan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno tercatat lebih besar dibandingkan pasangan petahana Joko Widodo dan Ma’ruf Amin. Sumbangan partai pendukung untuk kedua pasangan calon ini tercatat masih minim.

Berdasarkan laporan tersebut, total dana kampanye yang dilaporkan pasangan Jokowi-Ma’ruf mencapai Rp 55,9 miliar dan pasangan Prabowo-Sandi sebesar Rp 56 miliar. Jokowi-Maruf mengandalkan dana kampanye paling besar dari penyumbang kelompok. Sedangkan Prabowo-Sandi lebih banyak mengandalkan dana pribadi masing-masing.

Kontribusi dana kampanye paling besar kepada Tim Kemenangan Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf adalah dari penyumbang kelompok, yakni dari komunitas pencinta olahraga golf TRG dan TBIG. Jumlah sumbangannya mencapai 67,8% atau senilai Rp 37,9 miliar, berupa barang dan jasa.

(Baca : Dana Kampanye Rp 55,98 Miliar, Jokowi-Ma'ruf Baru 'Setor' Rp 32 Juta)

Penyumbang terbesar kedua adalah dari badan usaha nonpemerintah. Ada empat badan usaha yang tercatat menyumbang untuk dana kampanye Jokowi-Ma'ruf, senilai Rp 11,5 miliar berupa uang tunai, salah satunya dari PT Lintas Teknologi Indonesia. Kemudian dari 129 perorangan senilai Rp 1,1 miliar.

Adapun sumbangan pribadi dari Jokowi dan Ma'ruf hanya tercatat Rp 32 juta. Sumbangan dari partai politik pendukung juga sedikit, hanya 9,6% senilai Rp 5,4 miliar dari empat partai, diantaranya PDIP, Partai Nasdem dan Partai Perindo. Padahal partai pendukung pasangan petahana ini cukup banyak, mencapai sembilan partai.

Sumbangan yang minim dari partai pendukung juga dialami oleh pasangan penantang. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi hanya mengandalkan dana kampanye dari kantong pribadi capres dan cawapresnya dalam empat bulan terakhir. Sebanyak 72,3% atau Rp 40,5 miliar modal kampanye berasal dari Sandiaga dan Rp 14,05 miliar atau sekitar 25% dari kocek Prabowo. Hingga saat ini, belum ada badan usaha yang menyumbang untuk dana kampanye Prabowo-Sandi. Sedangkan sumbangan dari perorangan (individu) hanya Rp 150 juta.

(Baca: Meski Sumbangan Individu Minim, Tim Prabowo Yakin Publik Mau Perubahan)

Sementara sumbangan dana dari partai pendukung, sepertinya tidak bisa diharapkan. Dari lima partai pendukung, hanya Gerindra yang sudah menyetorkan sumbangan dana kampanye untuk BPN Prabowo-Sandi, senilai Rp 1,3 miliar. Partai pendukung Koalisi Adil Makmur lainnya, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, dan Partai Berkarya belum juga memberikan sumbangannya dana kampanye untuk capres dan cawapres yang mereka usung.

Rendahnya kontribusi dana kampanye membuat Prabowo menyentil partai-partai pendukungnya. Saat Konferensi Nasional Partai Gerindra di Sentul, Jawa Barat (17/12), Prabowo sempat menyindir partai-partai koalisi pendukungnya yang belum juga menyumbangkan dana kampanye. Bahkan, dia membandingkan partai-partai tersebut dengan masyarakat kecil seperti pengemudi ojek yang telah menunjukkan kontribusinya.

"Hei kalian elite partai, kalau tidak nyumbang kelewatan kalian. Ini tukang ojek saja mengirim penghasilannya kepada dana kita," ujar Prabowo.

Sindiran Prabowo ini pun dijawab oleh PKS. Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan tak ada aturan partai koalisi harus menyumbang dana kampanye untuk pasangan capres yang diusungnya. Terlepas dari sumbangan dana kampanye, PKS merasa sudah memberikan kendaraan politik agar Prabowo dan Sandi bisa lolos presidential treshold untuk maju dalam Pilpres 2019. "Faktanya, partai-partai pendukung Prabowo-Sandi sudah memberikan bantuan yang sangat dahsyat. Kalau tanpa PKS, PAN, dan Demokrat, memangnya Gerindra bisa mencalonkan sendiri?" ujarnya.

Meski begitu, Hidayat tidak mengungkapkan secara pasti partainya akan menyumbang dana kampanye Prabowo-Sandi. Sama halnya dengan Partai Demokrat yang belum bisa memastikan. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Andi Arief juga mengatakan tak ada kewajiban parpol membantu dana kampanye Prabowo-Sandi.

(Baca lagi: Dua Bulan Kampanye, Sandiaga Sudah Jual Saham Saratoga Rp500 Miliar)

Bahkan, dia membalas sindiran Prabowo dengan mengatakan Sandiaga yang malah menjanjikan akan membantu dana kampanye partai politik koalisi yang mengusungnya pada Pilpres 2019. "Justru sebaliknya, cawapres Sandi Uno yang berjanji membantu dana kampanye. Partai Demokrat tak ambil pusing dengan janji Sandiaga Uno," kata Andi dalam cuitan di akun twitternya, Rabu (2/1).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement