• Jumlah investor mata uang kripto telah melampaui jumlah investor saham yang tercatat di Bursa efek Indonesia.
  • Sejumlah perusahaan besar dunia telah memanfaatkan uang kripto untuk transaksi pembayaran.
  • Pemerintah berencana membentuk bursa khusus untuk perdagangan mata uang kripto.

Cryptocurrency atau mata uang kripto mulai menjadi instrumen investasi yang paling diminati di Tanah Air. Ini bisa terlihat dari jumlah investor uang kripto di Indonesia saat ini sudah menyalip jumlah investor saham. Nilai asset kripto pun melonjak sangat tinggi.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat adanya penurun signifikan aktivitas pasar modal sepanjang pekan lalu, 19-23 April 2021. Nilai transaksi rata-rata harian saham hanya Rp 8,65 triliun atau turun 11,3% dari pekan sebelumnya. Rata-rata volume transaksi juga turun 5,95% menjadi 14,765 miliar saham. Sementara rata-rata frekuensi transaksi harian pun menurun 12,44% menjadi 897.876 kali transaksi.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono W. Widodo memperkirakan salah satu penyebab turunnya aktivitas perdagangan saham, karena ada faktor kompetisi dengan mata uang digital alias cryptocurrency. Namun, dia belum bisa memastikan hal ini, karena belum ada data konkret terkait dengan perpindahan atau persaingan tersebut.

Laksono juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kehadiran cryptocurrency atau biasa disebut uang kripto bisa mengambil pasar saham. Karena ada indikasi investor retail mulai menginvestasikan dananya ke uang kripto.

Kekhawatiran Laksono ini cukup beralasan. Karena jumlah investor uang kripto telah menyalip jumlah investor saham saat ini.

Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), jumlah investor aset kripto per akhir Februari mencapai 4,2 juta orang. Sementara data BEI mencatat jumlah Single Investor Identification (SID) saham baru mencapai 2 juta akun atau tepatnya 2.001.288 akun.

Jumlah investor aset kripto ini bahkan hampir menyalip total investor di pasar modal yang mencapai 4,5 juta. Jumlah investor pasar modal merupakan gabungan investor saham, obligasi dan reksa dana.

Meski jumlah investor aset kripto lebih tinggi, nilai transaksi harian di bursa saham masih lebih tinggi. Bappebti mencatat nilai transaksi harian aset kripto hanya Rp 1,5 triliun, sedangkan transaksi saham jauh lebih tinggi.

Menurut Ketua Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) Teguh Kurniawan Harmanda, data jumlah investor uang kripto tidak sepenuhnya akurat. Karena saat ini belum ada bursa aset digital yang bisa menilai secara tepat.

“Sebenarnya jumlah investor di pasar saham dengan aset kripto itu salip menyalip. 2015 investor saham lebih tinggi, tapi di 2017 aset kripto yang lebih tinggi. Nah di 2020 angka pertumbuhan di capital market lonjakannya luar biasa, jadi tersalip. Tapi sekarang lebih tinggi aset kripto," ujarnya, Rabu (21/4).

Bahkan, dia memperkirakan jumlah investor aset kripto bisa tembus 10 juta orang pada akhir tahun ini dan 2-4 tahun ke depan bisa 26 juta investor. Mayoritas investor di aset kripto atau 40% didominasi oleh usia 25-34 tahun.

Menurutnya, peluang perkembangan aset kripto di Indonesia sangat besar. Populasi Indonesia yang setara dengan 3,5% dari populasi seluruh dunia pada tahun 2020. Itu berarti potensial 270 juta dompet digital yang bisa memiliki akses ke layanan keuangan.

Tingginya minat masyarakat berinvestasi membuat harga aset kripto melonjak, salah satunya Bitcoin. Sejak awal 2020, harga bitcoin telah meningkat 570%. Harga satu bitcoin pada awal 2020 tercatat US$ 8.440 kemudian pada akhir 2020 meningkat menjadi US$ 29.000, dan pada pertengahan Februari 2021 harganya naik menjadi US$ 48.149. ”Hal ini mengindikasikan bahwa perdagangan fisik aset kripto, khususnya bitcoin sangat diminati masyarakat,” ujar Kepala Bappebti Sidharta Utama.

Investor asset kripto semakin marak seiring dengan peluang uang digital tersebut untuk bisa digunakan dalam transaksi pembayaran. Meski di Indonesia masih dilarang, beberapa perusahaan besar dunia sudah membuka penggunaan uang kripto untuk transaksi.

Beberapa waktu produsen mobil listrik Tesla mengumumkan pelanggannya bisa membeli produknya menggunakan uang kripto. Sepekan kemudian perusahaan layanan pembayaran PayPal juga mengizinkan konsumen Amerika Serikat menggunakan mata uang kripto atau koin digitalnya untuk membayar jutaan pedagangnya secara global.

Selain Tesla dan PayPal, beberapa perusahaan keuangan kelas dunia seperti Goldman Sachs dan JP Morgan juga menggunakannya. Bahkan, jauh sebelum perusahaan-perusahaan tersebut, tercatat Microsoft, AT&T, Burger King Venezuela, KFC Kanada, Twitch, Air Baltic, dan Shopify telah mengadopsinya terlebih dahulu.

Sejarah bursa Amerika Serikat bahkan mencatat Coinbase Global Inc, perusahaan perantara jual beli kripto terbesar di AS bernilai US$ 86 miliar yang melakukan debut di pasar saham disambut antusias investor.

Kini Tesla tercatat memiliki 48 ribu Bitcoin. Tesla membelinya senilai US$ 1,5 miliar pada Februari 2021. Kini, harga seluruh Bitcoin yang dimiliki perusahaan besutan Elon Musk tersebut sudah meningkat 1,8 kali lipat.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement