• Program Vaksinasi Gotong Royong akan segera dimulai, sejalan dengan kedatangan vaksin Sinopharm akhir April 2021.
  • Seluruh biaya dan program vaksinasi ditanggung oleh perusahaan
  • Pengusaha mengeluhkan ketersediaan vaksin untuk Vaksinasi Gotong Royong.

Kalangan pengusaha Kamar Dagang dan Investasi Indonesia (Kadin) akan melakukan sosialisasi program Vaksinasi Gotong Royong, pada Selasa (4/5). Rencananya, program vaksinasi mandiri yang didanai para perusahaan ini akan mulai pada 9 mei 2021.

Pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong ini gratis tanpa dipungut biaya.  Seluruh biaya dan program vaksinasi ditanggung oleh perusahaan. Berdasarkan Permenkes No 10 Tahun 2021, jenis vaksin dan tempat pelaksanaan vaksinasi gotong royong tak sama dengan program pemerintah.

Pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong dilakukan pada fasilitas kesehatan swasta. Meskipun berbeda program, seluruh pendataan perserta vaksinasi gotong royong akan diintegrasikan dengan data pemerintah sehingga tidak terjadi tumpah-tindih data penerima vaksin.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan vaksin gotong royong akan diprioritaskan berdasarkan zonasi risiko penularan Covid-19. Perusahaan yang akan mendapatkan vaksin adalah yang sudah daftar di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

"Tentu jenis industri yg diutamakan padat karya," katanya dalam konferensi pers, Senin (3/5). para pekerja asing yang memiliki Kartu Izin Tinggal Sementara (Kitas)/ Kartu Izin Tinggal Tetap (Kitap) berhak atau bisa mengikuti program vaksinasi Gotong Royong.

Saat rapat kerja bersama Komisi IX DPR pertengahan Maret 2021, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengungkap ada dua jenis vaksin Corona yang sejauh ini disiapkan kedatangannya dalam waktu dekat, yakni Sinopharm dan Moderna.

Sinopharm sudah berkomitmen memasok 15 juta dosis vaksin hingga Juni 2021. Sementara Moderna yang sudah mendapatkan izin penggunaan darurat di sejumlah negara termasuk otoritas Eropa (EMA), hanya berkomitmen memasok 5,2 juta dosis. Kemungkinan Moderna baru bisa mengirim vaksinnya untuk Indonesia pada awal kuartal 3 tahun ini.

Gabungan perusahaan BUMN dan swasta juga telah menyiapkan saluran distribusi vaksin dalam program Vaksinasi Gotong Royong. "Sudah ada 806 fasilitas layanan kesehatan yang disiapkan, 65 yang dimiliki Bio Farma, 504 BUMN dan 237 swasta," ujar Honesti.

Sebulan setelah rapat tersebut, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin penggunaan darurat atau EUA untuk vaksin Sinopharm buatan China National Pharmaceutical Group.

"Dengan adanya EUA, vaksin Sinopharm akan diimpor dan didistribusi untuk vaksinasi gotong royong untuk menyokong rencana pemerintah mencapai herd immunity (kekebalan kelompok)," ujar Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo konferensi pers virtual, Jumat (30/4).

Untuk pertama kalinya, vaksin untuk program Vaksinasi Gotong Royong mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pada 30 April 2021 sebanyak 482.400 dosis. Kadin masih menunggu arahan terkait pembagian dan distribusi vaksin tersebut. Mereka menunggu kepastian harga dari PT Bio Farma (Persero) untuk bisa menyuntikan vaksin tersebut. Kepastian harga yang dimaksud yakni biaya yang harus dibayarkan perusahaan untuk mengakses vaksin tersebut.

Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi dari Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan masih melakukan pendampingan dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk menghitung harga vaksin Gotong Royong. "Kami tunggu hasil pendampingan dengan BPKP," katanya, dikutip dari tempo.co, Senin (3/5).

Infografik_vaksinasi bukan akhir pandemi
Infografik_vaksinasi bukan akhir pandemi (Katadata)

Pasokan Vaksin Gotong Royong Sedikit

Pendaftaran program vaksinasi mandiri ini sebenarnya sudah dibuka sejak 28 Januari. Laporan Ketua Kadin Indonesia Rosan P Roeslani kepada Presiden Joko Widodo, per 10 April 2021, tercatat 17.387 perusahaan mendaftar program vaksinasi mandiri dengan sasaran 8,6 juta pekerja.

Rencananya, program Vaksinasi Gotong Royong akan dimulai pada 9 Mei 2021. Masalahnya, stok vaksin yang ada untuk program vaksinasi mandiri ini masih sedikit.

Mengenai ketersediaan vaksin untuk Vaksinasi Gotong Royong Indonesia telah menerima setidaknya 982.400 dosis vaksin Sinopharm. Jumlah tersebut terdiri dari 482.400 dosis vaksin Sinopharm yang tiba pada Jumat (30/4). Kemudian 500 ribu dosis, sumbangan dari Pemerintah Uni Emirat Arab yang datang sehari setelahnya.

Pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) pun mengeluhkan minimnya stok vaksin gotong royong produksi Sinopharm. Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengungkapkan vaksin Sinopharm yang sudah masuk Indonesia sangat sedikit dari jumlah yang sudah dipesan Apindo.

"Vaksin Gotong Royong memang masih ada masalah pengadaan dari Bio Farma," kata Hariyadi saat menghadiri acara vaksinasi yang digelar Apindo DKI Jakarta di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (1/5).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement