Jenis-jenis Lingkungan dan Cara Mengelolanya
Makhluk hidup tidak pernah bisa lepas dari lingkungannya. Oleh sebab itu, penting untuk menciptakan tempat tinggal yang nyaman.
Sayangnya aktivitas makhluk hidup terutama manusia telah banyak merusak alam. Sebut saja pembangunan industri yang terpaksa mengorbankan hutan hingga mengakibatkan bencana alam. Dan masih banyak lagi kegiatan yang merusak tatanan kehidupan.
Untuk meningkatkan kepedulian terhadap daerah yang kita tempati, tak ada salahnya untuk memahami konsep tentang lingkungan.
Pengertian Lingkungan
Konsep mengenai kawasan tempat tinggal atau lingkungan sudah banyak tertuang di berbagai literatur, mulai dari buku, kamus, hingga undang-undang. Berikut merupakan pengertian lingkungan dari berbagai sumber.
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan seluruh sumber daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya. Kondisi tersebut mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusa dan makhluk hidup lain.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Lingkungan adalah sebuah daerah atau kawasan dan seluruh bagian yang ada didalamnya.
Otto Soemarwoto (1983)
Otto Soemarwoto dalam bukunya yang berjudul “Ekologi: Lingkungan Hidup dan Pembangunan”, menjelaskan bahwa definisi lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di makhluk hidup atau organisme yang memberikan pengaruh terhadap kehidupannya.
Salim Emil (1990)
Kawasan hidup merupakan seluruh benda, kondisi, keadaan, serta pengaruh di ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi hal lain termasuk kehidupan manusia. Definisi tersebut tercantum dalam buku berjudul “Konsep Pembangunan Berkelanjutan”.
Jurnal Modul Volume 18 No. 2
Lingkungan merupakan kombinasi antara kondisi fisik yang terdiri atas sumber daya alam dengan kelembagaan ciptaan manusia seperti kebijakan dalam mengelola sumber daya tersebut.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa lingkungan atau kawasan hidup merupakan segala sesuatu yang ada di tempat tersebut dan memberikan pengaruh bagi kehidupan makhluk hidup.
Jenis Lingkungan
Setelah memahami konsep lingkungan, maka hal lain yang penting untuk diketahui yaitu terkait macam-macam kawasan hidup. Mengutip dari dlh.semarangkota.go.id, jenis lingkungan terbagi menjadi dua, berikut penjelasannya.
1. Lingkungan Hidup Alami
Lingkungan hidup alami merupakan tempat yang terdiri dari komponen biotik, abiotik, organisme kecil, dan seluruh kondisi yang berhubungan dinamis tanpa ada pengaruh manusia. Di kawasan tersebut akan terbentuk interaksi yang dikenal dengan nama ekosistem.
2. Lingkungan Hidup Buatan
Lingkungan buatan merupakan daerah yang sengaja dibuat manusia dengan teknologi untuk keperluan hidup. Ciri kawasan ini yaitu bentuknya tidak beragam. Contoh lingkungan hidup buatan antara lain; jalan, kawasan industri, sekolah, dan taman.
Pencemaran Lingkungan
Lingkungan yang ditempati bisa mengalami perubahan yang disebabkan oleh beberapa hal. Perubahan tersebut biasa disebut pencemaran lingkungan.
Menguti dari buku “Pengamanan Hukum Terhadap Pencemaran Lingkungan Akibat Industri”, pencemaran lingkungan adalah perubahan pada tananan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia atau proses alam. Perubahan tersebut menyebabkan kualitas dari lingkungan menurun pada tingkat tertentu dan membuat lingkungan tidak bisa berfungsi seperti seharusnya.
Sedangkan dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982, pencemaran lingkungan merupakan memasukkan makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan akibat kegiatan manusia dan proses alam.
Macam-macam Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan sangat beragam jenisnya. Mengtip dari buku “Biologi untuk SMA/MA Kelas X”, jenis-jenis pencemaran lingkungan sebagai berikut:
Berdasarkan Zat Pencemarnya
- Pencemaran kimiawi: pencemaran yang disebabkan oleh zat kimiawi organik maupun anorganik. Misalnya pencemaran radiaktif dan detergen.
- Pencemaran fisik: pencemaran yang disebabkan oleh benda fisik, seperti kaleng, botol plastik, karet, dan lain sebagainya.
- Pencemaran biologis: pencemaran yang disebabkan oleh mikoorganisme yang menyebabkan Misalmya bakteri E.colli, cacing parasit, dan beberapa organisme lain.
Berdasarkan Lokasi yang Tercemar
1. Pencemaran air
Pencemaran air merupakan kerusakan yang terjadi di daerah perairan. Sumber pencemaran ini cukup beragam. Sumber pencemaran air bisa berasal dari limbah rumah tangga, pertanian, industri, dan pertambangan.
- Limbah rumah tangga yang bisa menyebabkan pencemaran air diantaranya detergen, kertas, plastik, dan sisa bahan makanan.
- Limbah pertanian seperti pestisida kimia dan pupuk anorganik bisa menyebabkan penemaran air.
- Limbah industri bisa menyebabkan pencemaran karena terdapat logam berat yang merusak lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan makhluk hidup.
- Limbah pertambangan menghasilkan zat pencemar berupa asam sulfat dan senyawa besi.
2. Pencemaran udara
Pencemaran udara bisa diartikan sebagai perubahan susunan udara yang disebabkan oleh bahan atau zat asing di udara. Kehadiran zat tersebut membuat udara berubah menjadi tidak normal.
Zat pencemar tersebut sebagian besar berupa gas. Salah satu dampak pencemaran udara yaitu hujan asam yang disebabkan oleh sulfur oksida dan nitrogen oksida.
3. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah adalah kerusakan pada tanah yang disebabkan oleh limbah domestik, kegiatan industri, dan kegiatan pertanian. Tanah yang rusak akan menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem.
Perubahan Keseimbangan Lingkungan
Selain pencemaran, lingkungan juga bisa mengalami perubahaan keseimbangan yang disebabkan oleh dua faktor. Yang pertama akibat faktor alam dan yang kedua karena aktivitas manusia. Dalam “Biologi untuk SMA/MA Kelas X”, dijelaskan mengenai faktor-faktor tersebut beserta dampaknya.
Faktor Penyebab Perubahan Keseimbangan Lingkungan
- Faktor alam seperti becana bisa menyebabkan lingkungan menjadi rusak dan tidak seimbangan.
- Faktor aktivitas manusia seperti pembukaan lahan, aktivitas pertanian yang tidak ramah lingkungan, ekploitasi sumber daya laut, dan lain sebagainya. Kegiatan-kegiatan tersebut jika tidak dihentikan bisa berdampak buruk bagi lingkungan.
Dampak Perubahan Lingkungan
- Kualitas hidup menurun.
- Mengurangi potensi hutan.
- Menghilangkan habitat flora dan fauna.
- Menyebabkan bencana alam.
- Mengancam ketahanan pangan.
Pengolaan Lingkungan
Kerusakan lingkungan bisa diantisipasi dengan melakukan pengelolaan lingkungan. Melansir dari “Biologi untuk SMA/MA Kelas X”, berikut upaya untuk mencegah kerusakan lingkungan.
Mencegah kerusakan hutan
- Penanaman pohon pengganti dengan kualitas bibit yang berkualitas.
- Tebang pilih. Maksudnya hanya menebah pohon yang sesuai dengan ketentuan seperti umurnya sudah tua, ukurannya sudah besar, atau jumlahnya yang banyak sehingga perlu dikurangi untuk memberikan ruang pada tanaman lain.
- Penghijauan hutan yang sudah rusak atau reboisasi.
- Dibentuk badan khusus untuk mengawasi lingkungan hutan.
- Pemberantasan pelaku penebangan hutan ilegal.
- Membuat kebijakan terkait perizinan pengusaha hutan, pemanfaatan kayu, dan industri yang hendak membuka lahan baru.
Mencegah pencemaran
- Membuat instalansi pengelolaan limbah.
- Membuat tempat penampungan limbah rumah tangga.
- Menggunakan detergen yang bahan aktifnya mudah terurai.
- Melakukan penghijauan.
- Menerapkan 4R (reduse, reuse, recycle, dan replace).
- Melakukan bioremediasi.
Pengelolaan limbah
Pengelolaan limbah penting untuk dilakukan untuk mengurangi dampak buruk bagi lingkungan. Pengelolaan limabah harus sesuai dengan jenis limbah tersebut.
- Limbah organik dikelola untuk membuatan pupuk organik atau sebagai pakan magot BSF.
- Limabah anorganik diolah menjadi produk bernilai ekonomis seperti tas dari plastik, paving block dari plastik, sepatu dari plastik, dan lain sebagainya.
- Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dikelola dengan perlakukan khusus mulai dari pegemasan, penyimpanan, dan pengangkutan sehingga tidak memberikan dampak buruk bagi makhluk hidup dan lingkungan.
Itulah pembahasan tentang konsep lingkungan mulai dari definisi sampai cara mengelola lingkungan dengan baik. Sebagai makhluk hidup yang bergantung pada lingkungan, sudah sepatutnya kita menjaga dan bijak dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Hal tersebut demi keberlanjutan hidup generasi berikutnya.