Bendungan Terbesar di Indonesia dan Dunia
Selain irigasi, bendungan juga menjadi bagian penting bagi sektor pertanian. Menurut Database Pembangunan Bendungan, definisi bendungan atau dam adalah bangunan berupa tanah, batu, beton, atau pasangan batu yang dibangun untuk menahan dan menampung air, limbah tambang, atau lumpur.
Istilah lain yang mirip dengan bendungan yaitu bendung atau weir. Banyak orang beranggapan keduanya sama, padahal berbeda. Bendung merupakan struktur bangunan yang memiliki kepala rendah. Fungsi bangunan ini untuk meningkatkan permukaan air, biasanya ada di sungai.
Fungsi Bendungan
Sejauh ini mungkin banyak dari kita yang mengira bahwa dam hanya berfungsi untuk pertanian saja. Sebenarnya fungsi bendungan sangat beragam. Mengutip dari ppid.dpmptsp.jatengprov.go.id, berikut ini beberapa kegunaan dam:
- Tempat cadangan air.
- Mencegah terjadinya banjir.
- Penyedia irigasi.
- Sebagai sumber energi untuk pembangkit listrik.
- Tempat konservasi tumbuhan dan hewan.
- Sarana olahraga.
- Tempat wisata.
- Mempermudah transportasi di pedalaman.
- Menyediakan sumber daya hayati.
Bendungan Terbesar di Indonesia
Sebagai negara agraris, Indonesia membutuhkan bendungan agar sektor pertanian tetap berjalan dengan baik. Menurut data di databoks, pembangunan 53 bendungan masuk dalam rencana pencapaian di bidang infrastruktur tahun ini.
Mengutip dari ilmugeografi.com, berikut daftar waduk atau bendungan terbesar di Indonesia.
1. Waduk Jatiluhur
Waduk ini berada di 100 kilometer arah tenggara dari Jakarta. Dam ini dibangun sejak tahun 1957 dan bisa menampung air dalam jumlah yang banyak dan bisa mengaliri ke area persawahan hingga 242 ribu hektar.
2. Bendungan Karangkates
Dam ini ada di Malang, Jawa Timur. Karangkates mendapatkan aliran air dari Sungai Brantas. Dibangun pada tahun 1957 hingga 1977, bendungan ini menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Selain itu, Waduk Karangkates juga menjadi tempat rekreasi masyarakat sekitar.
3. Waduk Gajah Mungkur
Bendungan terbesar di Indonesia selanjutnya yaitu Waduk Gajah Mungkur. Waduk ini ada di Wonogiri, Jawa Tengah. Waduk ini dibangun pada tahun 1970an dan mendapatkan aliran air dari Sungai Bengawan Solo.
Waduk Gajah Mungkur biasanya dimanfaatkan untuk pengairan sawah, sumber PLTA, dan objek wisata bagi masyarakat yang tinggal di Wonogiri dan sekitarnya.
4. Waduk Wonorejo
Waduk ini ada di Kabupaten Tunggungagung, Jawa Timur. Kapasitas waduk ini 122 juta meter kubik. Fungsi bendungan ini sebagai PLTA dan sumber air minum masyarakat sekitar.
5. Bendungan Riam Kanan
Dam ini terletak di Kalimantan Selatan dan dibangun pada tahun 1973. Pemanfaatan waduk ini yaitu sebagai PLTA di provinsi tersebut.