Mempelajari Tujuan, Cara Membuat, dan Contoh Abstrak Makalah
Abstrak adalah bagian penting dalam sebuah karya tulis ilmiah, karena abstrak memberikan gambaran singkat tentang isi dan tujuan dari karya tersebut. Abstrak juga bisa menjadi pertimbangan bagi pembaca untuk melanjutkan membaca karya ilmiah atau tidak.
Oleh karena itu, penulisan abstrak harus dilakukan dengan baik dan benar. Pada kesempatan kali ini, kita akan mengulas tentang abstrak dari tujuan hingga contoh abstrak makalah. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Tujuan Abstrak dalam Karya Tulis Ilmiah
Abstrak merupakan komponen penting dalam sebuah karya tulis ilmiah. Mengutip dari penerbitbukudeepublish.com, bagian ini berisi rangkuman dari penelitian atau pembahasan dalam karya tulis tersebut.
Abstrak bisa memberikan gambaran kepada pembaca terkait isi karya tulis tersebu secara ringkas. Abstrak harus ditulis secara akurat, mudah dipahami, jelas, dan padat. Jumlah katanya hanya sekitar 250-300 kata saja.
Penulisan abstrak dalam sebuah karya tulis ilmiah ternyata memiliki tujuan tersendiri. Berdasarkan keterangan di writing.wisc.edu, berikut beberapa tujuan abstrak yang perlu diketahui:
- Memudahkan pembaca dalam memahami inti atau esensi dari karya tulis tersebut dalam waktu yang singkat. Abstrak juga bisa menjadi pertimbangan bagi pembaca untuk meneruskan membaca karya ilmiah atau tidak. Terlebih jika pembaca tengah menjadi beragam referensi, maka membaca abstrak menjadi cara tercepat untuk mendapatkan referensi yang paling tepat.
- Menjadi pedoman pembaca dalam membaca sebuah karya tulis ilmiah. Pembaca bisa mendapatkan rincian informasi, analisi, dan argumen penulis.
- Membantu pembaca dalam mengingat poin penting dalam sebuah karya ilmiah.
Cara Membuat Abstrak
Dalam membuat abstrak sebetulnya tidak sulit, namun ada beberapa hal yang perlu ditulis dalam abstrak. Mengutip dari penerbitbukudeepublish.com, berikut ini beberapa tahapan dalam membuat abstrak dan hal-hal penting yang harus ada didalamnya.
1. Menuliskan Latar Belakang
Hal pertama yang harus ada dalam abstrak yaitu latar belakang penelitian atau makalah. Bagian ini penting untuk dituliskan, agar pembaca bisa memahami garis besar dari topik yang diangkat dalam karya ilmiah tersebut. Latar belakang di abstrak merupakan rangkuman dari sub bab latar belakang yang ada dalam makalah tersebut.
2. Menerangkan Metode Penelitian
Setelah memaparkan latar belakang masalah, Anda juga perlu menjelaskan metode penelitian yang digunakan. Metode penelitian yang dimaksud bisa berupa eksperimental atau studi pustaka. Anda juga bisa menambahkan metode analisis data yang Anda gunakan dalam karya tulis tersebut.
3. Memaparkan Hasil Penelitian
Di bagian ini, penulis perlu menjelaskan secara ringkas hasil penelitiannya. Anda bisa menambahkan data berupa angka atau penjelasan deksriptif terkait hasil penelitian.
4. Tulis Kesimpulan
Di bagian akhir abstrak, jangan lupa untuk menuliskan kesimpulan penelitian atau makalah secara ringkas. Dengan demikian pembaca bisa memahami informasi dari karya tulis tersebut secara utuh.
5. Tambahkan Kata Kunci
Kata kunci biasanya diambil dari topik yang diangkat dalam makalah tersebut. Namun, kata kunci juga bisa berasal dari poin-poin yang ada dalam judul makalah.
Contoh Abstrak Makalah
Untuk lebih memahami teori yang telah disampikan sebelumnya, berikut ini kami paparkan contoh abstrak dalam karya tulis ilmiah yang dikutip dari repository.unsoed.ac.id.
APLIKASI JAMUR PATOGEN GULMA PADA GULMA DAUN LEBAR DI LAPANGAN TERBATAS
Application of Weeds Pathogenic Fungi Broadleaf Weeds in A Limited Field
Siti Nur Aeni1, Endang Mugiastuti2, Loekas Soesanto2
1)Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman
2)Dosen Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman
Jl. Dr. Soeparno Utara 61, Karangwangkal, Purwokerto 53123, Jawa Tengah, Indonesia.
Korespondensi: siti.aeni@mhs.unsoed.ac.id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui jenis jamur patogen gulma dan efektivitasnya dalam mengendalikan gulma daun lebar, jenis gulma daun lebar yang dapat dikendalikan dengan menggunakan jamur patogen gulma, dan pengaruh aplikasi jamur patogen gulma terhadap persentase perkecambahan biji gulma daun lebar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus hingga November 2020, bertempat di Laboratorium Perlindungan Tanaman dan Lapangan Terbatas, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman. Rancangan penelitian yang digunakan yakni Rancangan Acak Kelompok untuk percobaan di lapangan terbatas dan Rancangan Acak Lengkap untuk percobaan di Laboratorium. Rancangan percobaan terdiri atas dua faktor perlakuan, yaitu faktor gulma daun lebar (babadotan, krokot, dan bayam duri), dan faktor jamur patogen gulma (Kontrol, Fusarium oxysporum, Chaetomium sp., dan Curvularia sp.). Variabel yang diamati meliputi gejala dan tanda penyakit, masa inkubasi, intensitas penyakit, kejadian penyakit, laju infeksi, nilai AUDPC, tinggi tanaman, jumlah daun, bobot tajuk segar, bobot akar segar, bobot tajuk kering, bobot akar kering, dan perkecambahan biji. Data diuji F dan apabila terdapat keragaman antar-perlakuan dilanjutkan Duncan Multiple Range Test pada taraf kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Chaetomium sp. merupakan jamur patogen pengendali gulma yang paling efektif karena mampu mempercepat masa inkubasi 35%, meningkatkan intensitas penyakit 23,01%, dan meningkatkan nilai AUDPC 21% dibandingkan kontrol. Gulma babadotan merupakan gulma yang paling rentan terhadap serangan jamur patogen karena memiliki masa inkubasi lebih cepat dan laju infeksi tertinggi dibandingkan dengan gulma krokot dan bayam duri. Seluruh jamur patogen gulma mampu menekan persentase perkecambahan biji gulma daun lebar, dengan persentase penekanan F. oxysporum 41,28%, Chaetomium sp. 30,47%, dan Curvularia sp. 26,13% dibandingkan kontrol.
.
Kata kunci: jamur patogen gulma, gulma daun lebar, perkecambahan biji gulma daun lebar.
Demikianlah informasi mengenai abstrak dan cara membuatnya. Semoga dapat bermanfaat bagi Anda ketika akan menulis makalah.