Sepuluh Peristiwa Paling Menyedot Perhatian Publik Sepanjang 2019

Sorta Tobing
31 Desember 2019, 15:03
kilas balik 2019, kaleidoskop 2019, kompensasi listrik pln, unicorn, kasus garuda indonesia, nadiem makarim, gagal bayar jiwasraya, erick thohir, edhy prabowo, wishnutama, pemindahan ibu kota, ahok
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi. Pemadaman listrik PLN se-Jawa bagian Barat yang terjadi pada 4 Agustus 2019.

Tahun 2019 akan berakhir tengah malam nanti. Sepanjang tahun ini banyak peristiwa terjadi. Dari soal hebohnya pemilihan presiden alias Pilpres 2019 sampai padamnya listrik se-Jawa bagian barat.

Dalam pencarian terpopuler versi Google, ada beberapa hal yang menarik, terutama berhubungan dengan bidang ekonomi. Katadata.co.id mencoba merangkumkan sebagian pencarian tersebut. Berikut daftarnya:

Advertisement

1. Kompensasi Listrik PLN

Pada 4 Agustus 2019 pukul 11:50 WIB listrik padam serentak di Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan sebagian Jawa Tengah. Listrik mati ini berlangsung lebih enam jam, bahkan 24 jam di beberapa wilayah. PLN menyebut kejadian ini disebabkan gangguan transmisi 500 kilo Volt (kV) di Ungaran dan Pemalang.

Pemadaman itu tak hanya mengganggu aktivitas warga, tapi juga transportasi umum, lalu lintas, bahkan telekomunikasi. Miliaran rupiah aktivitas bisnis terganggu.

PLN kemudian memberikan kompensasi kepada pelanggannya pada September 2019. Total kompensasi yang diberikan itu mencapai Rp 865 miliar. Untuk pelanggan pasca-bayar, penggantiannya diberikan dalam bentuk pengurangan tagihan. Sementara, pelanggan prabayar mendapat kompensasi dalam bentuk tambahan token saat pembelian.

(Baca: PLN Buka Hitungan Kompensasi Pemadaman Listrik, Begini Caranya)

tokopedia
Ilustrasi unicorn Indonesia. Salah satunya Tokopedia. (ilustrasi/Tokopedia)

2. Unicorn dalam Debat Pilpres 2019

Kata unicorn menjadi terpopuler gara-gara debat Pilpres 2019. Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo melontarkan pertanyaan terkait hal tersebut. Lawan debatnya, Prabowo Subianto, sempat bingung, sebelum akhirnya ia menjawab juga.

Unicorn yang Jokowi maksud adalah perusahaan rintisan atau startup yang nilai kapitalisasinya lebih dari US$ 1 miliar. Saat ini, ada empat perusahaan Indonesia yang menyandang status itu, yaitu Tokopedia, Bukalapak, Ovo, dan Traveloka. Gojek sempat menjadi unicorn juga sebelum berubah ke decacorn pada April 2019 karena valuasinya telah melampaui US$ 10 miliar.

(Baca: Awal Mula Istilah Unicorn dalam Debat Capres Jokowi dan Prabowo)

INDONESIA-GARUDA INDONESIA
Ilustrasi. Masalah yang terjadi pada Garuda Indonesia sepanjang 2019. (ANTARA FOTO/REUTERS/Regis Duvignau/File Ph)

3. Turbulensi Garuda Indonesia

Tahun ini turbulensi tak henti-hentinya datang ke maskapai pelat merah ini. Pada awal tahun, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk terkena isu pengaturan harga tiket pesawat. Komisi Pengawas Persaingan Usaha meneliti hal itu karena harga tiket yang terus melonjak dan dikeluhkan masyarakat.

Lalu, Garuda menjadi sorotan karena memoles laporan keuangan 2018 dari rugi menjadi untung. Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia kemudian menjatuhkan sanksi kepada direksi dan auditor maskapai itu.

Direksi Garuda juga sempat terkena masalah rangkap jabatan. Ada lagi kehebohan karena perusahaan pecah kongsi dengan Sriwijaya Air. Dan yang baru saja terjadi adalah penyelundupan sepeda motor Harley-Davidson dan sepeda Brompton di pesawat Airbus baru milik Garuda.

Temuan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan itu akhirnya membuat Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir memberhentikan Direktur Utama Garuda I Gusti Ngurah Askhara alias Ari Askhara. Ari diduga sebagai pemilik motor gede tersebut.

(Baca: Komisaris Berhentikan Direksi Garuda yang Terkait Penyelundupan Harley)

RAPAT KERJA MENDIKBUD-KOMISI X DPR
Menteri Pendidikan Nadiem Makarim. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

4. Nadiem Makarim Masuk Pemerintahan

Namanya santer terdengar sebelum Jokowi mengumumkan susunan kabinetnya yang baru, Kabinet Indonesia Maju. Awalnya, Nadiem Makarim awalnya diprediksi masuk ke dalam di tim ekonomi Presiden. Namun, ternyata Jokowi menunjuknya menjadi Menteri Pendidikan.

Banyak yang ragu dengan rekam jejaknya. Pasalnya, pendiri Gojek itu adalah pengusaha dan lebih banyak menempuh pendidikan di luar negeri. Namun, penempatan Nadiem ini seiring dengan visi periode kedua pemerintahan Jokowi, yaitu pembangunan sumber daya manusia.

Di tangan Nadiem, harapannya, sistem pendidikan di Indonesia akan berubah seiring dengan perkembangan teknologi. Perubahan ini diharapkan juga bisa berjalan dengan cepat, secepat ia membangun Gojek hingga akhirnya menjadi decacorn.

(Baca: Bantah Jusuf Kalla, Nadiem Sebut Penghapusan UN Tak Buat Siswa Lembek)

Asuransi Jiwasraya
Ilustrasi. Kasus gagal bayar perusahaan asuransi Jiwasraya. (Adi Maulana Ibrahim | KATADATA)

5. Gagal Bayar Polis Asuransi Jiwasraya

Kejaksaan Agung mencekal sepuluh orang terkait kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Perusahaan ini telah mengalami sakit menahun, bahkan Presiden Jokowi menyebutnya sejak 10 tahun lalu. Kementerian BUMN menyebut, butuh suntikan modal Rp 32 triliun untuk membuat Jiwasraya kembali sehat.

Semua terjadi gara-gara manajemen lama salah menerapkan standar investasi. Alih-alih berinvestasi di saham-saham bagus alias bluechip, dana nasabah yang terkumpul justru masuk ke saham gorengan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement