Padang Panjang, Kota Mungil Peraih Indeks Kelola untuk Bidang Ekonomi

Sorta Tobing
28 November 2019, 20:00
indeks kelola katadata 2019, kota dengan pengelolaan apbd terbaik, kota padang panjang
TWITTER @pd_panjang
Festival Serambi Mekah (FSM), di Kota Padang Panjang, Sumatra Barat, Selasa (11/9/2018). Kota ini masuk dalam kategori Ketepatan Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bidang Ekonomi versi Indeks Kelola 2019 yang dibuat oleh Katadata Insight Center.

Indeks Kelola 2019 yang dibuat oleh Katadata Insight Center (KIC) menempatkan Kota Padang Panjang, Sumatera Barat menjadi salah satu dari 64 kabupaten atau kota di Indonesia yang masuk dalam kategori Ketepatan Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bidang Ekonomi.

Pemberian penghargaannya berlangsung malam ini, Kamis (28/11), di Ballroom Djakarta Theater XXI, Jakarta Pusat. "Daerah-daerah tersebut memang melakukan banyak inovasi dan layak mendapatkan apresiasi," kata Chief Content Officer Katadata Heru Susanto dalam siaran persnya. 

Hadir dalam acara itu adalah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Wali Kota Sangihe Jabes Ezar Gaghana, Wali Kota Sibolga, M Sarfi Hutauruk, Bupati Tegal Umi Azizah, Bupat Pekalongan Asip Kholbihi, dan VP Comercial PT Airy Ika Paramita.

Dalam penyusunannya, Indeks Kelola mengukur efektivitas dan optimalisasi pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk pembangunan daerah. KIC dibantu oleh panel ahli ekonom dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada. Para ekonom itu adalah Elan Satriawan, Rimawan Pradiptyo, dan Gumilang Aryo Sahadewo.

"Diharapkan keberadaan indeks ini akan mendorong pemerintah daerah untuk selalu berupaya mengoptimalkan alokasi anggarannya dan fokus pada pencapaian hasil pembangunan," ucap Rimawan

(Baca: Kisah Kabupaten Gunung Mas Tingkatkan Kesejahteraan Lewat APBD )

Penghargaan malam ini merupakan kali kedua setelah tahun lalu KIC menyelenggarakan indeks serupa untuk 66 kabupaten dan kota. Pengukuran penggunaan APDB dalam indeks ini terbagi menjadi dua tahap.

Pertama, pembagian kabupaten dan kota menjadi empat kelompok berdasarkan total APBD dan indeks pembangunan manusia (IPM). Tujuannya, agar perbandingan hasilnya adil dan setara.

Kedua, penilaian efektivitas penggunaan dana untuk bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan kesejahteraan masing-masing kelompok. Penilaian ini mencakup administratif, kuantitatif, dan kualitatif. Setiap daerah harus memenuhi penilaian administratif dengan meraih opini minimal wajar dengan pengecualian atas hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan.

Padang Panjang, Kota Terkecil di Sumbar

Di antara 19 kabupaten atau kota yang ada di Sumatera Barat, Kota Padang Panjang memiliki luas terkecil. Ukurannya hanya 0,05% dari provinsi itu atau sekitar 23 kilometer persegi. Jumlah penduduknya pun paling sedikit, sekitar 53 ribu jiwa.

Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik 2019, meskipun ukurannya mungil, kota ini memiliki kepadatan penduduk nomor dua tertinggi se-Sumatera Barat, yaitu 2.304 jiwa per kilometer. Lokasinya strategis karena menghubungkan kota-kota utama di sana sehingga ramai dilalui banyak orang.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...