Anggota Satpol PP Diduga Bobol Bank DKI, Ini Modus Pencurian Uang ATM

Sorta Tobing
20 November 2019, 16:56
pembobolan ATM Bank DKI, Satpol DKI, Modus Pembobolan ATM
Bank DKI KATADATA|Arief Kamaludin
Sebanyak 12 petugas Satpol PP diduga membobol Bank DKI melalui ATM Bersama. Tindakan ini menimbulkan kerugian sebesar Rp 32 miliar.

Sebanyak 12 petugas satuan polisi pamong praja atau Satpol PP diduga mebobol Bank DKI. Modusnya, dengan mengambil uang di anjungan tunai mandiri atau ATM Bersama tapi tidak membuat saldo rekening mereka berkurang.

Tindakan ini menimbulkan kerugian terhadap Bank DKI sebesar Rp 32 miliar. Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin mengatakan para pelaku tak melakukan perbuatan itu sekali saja. “Ada yang bilang sejak Mei 2019, lanjut sampai Agustus,” katanya saat dihubungi Antara, Senin (18/11).

Advertisement

Ke-12 orang tersebut, kata Arifin, saat ini sudah dinonaktifkan terhitung hari Senin lalu. Beberapa orang di antaranya, lanjut Arifin, memiliki itikad baik untuk mengembalikan uang tersebut pada Bank DKI. Namun demikian proses pemeriksaan tetap berlanjut di ranah Polda Metro Jaya.

Para pelaku merupakan petugas Satpol PP yang bekerja di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur. Tidak ada motif pencucian uang atau korupsi dalam aksi mereka.

Kepala Satpol PP Jakarta Tamo Sijabat membenarkan ada satu oknum di institusinya yang terlibat dalam kasus tersebut. Oknum bernama MO itu berstatus pegawai tidak tetap. “Dia sekarang dalam pemeriksaan polisi,” ucapnya.

Pihak Bank DKI telah melaporkan dugaan pembobolan ke kepolisian. “Kejadian ini dilakukan pada ATM bank lain. Sejak awal kami sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait,” kata Sekretaris Perusahaan Bank DKI Herry Djufraini dalam keterangan tertulisnya.

Ia membantah masalah ini merupakan pencurian uang dari rekening Bank DKI. Pasalnya, kejadian itu tidak ada hubungannya dengan dana nasabah yang ada di perusahaan.

Bank DKI tetap menjamin keamanan dana nasabahnya. Layanannya pun berjalan seperti biasa sehingga nasabah tidak perlu khawatir menggunakannya.

(Baca: Anies Pecat Lima Satpol PP Pembobol Bank DKI Rp 32 Miliar)

Kronologis Kejadian Pembobolan Bank DKI

Awal peristiwa ini bermula saat salah satu oknum MO ingin mengambil uangnya di rekening Bank DKI melalui ATM Bersama. Pada saat memasukkan nomor identifikasi pribadi atau PIN terjadi kesalahan. Ia lalu melakukan percobaan kedua untuk memasukkan PIN yang benar.

Pada saat itu uangnya keluar, namun saldonya tidak berkurang. “Lalu, dia ambil lagi karena mungkin punya keingintahuan,” kata Arifin.

Anggota Satpol PP itu kemudian mengajak rekannya yang lain melakukan hal serupa. Sampai sekarang tidak jelas dari mana asal dana tersebut, modus yang dilakukan, dan apakah ada keterlibatan pihak lainnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyerahkan masalah ini kepada aparat hukum. “Bukan hanya diungkap tapi diproses hukum dengan tuntas. Secara administrasi semua yang terlibat dibebastugaskan agar proses hukumnya jalan,” katanya.

Aksi pembobolan ATM namun tidak membuat rekening berkurang ini kemungkinan besar karena ada kesalahan sistem pada Bank DKI. Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi (CISSReC) Pratama Persadha menilai perlu pemeriksaan menyeluruh mutasi harian bank milik pemerintah DKI Jakarta itu.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement