Muhammadiyah Tak Persoalkan Menteri Agama dari Kalangan Militer
Presiden Joko Widodo telah menunjuk Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi sebagai Menteri Agama dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin periode 2019-2024. Sebelumnya, posisi itu lebih sering dijabat oleh tokoh atau pun partai berlatar belakang Islam.
Menanggapi hal tersebut Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Fahmi Salim tidak mempersoalkan latar belakang seseorang tersebut berasal dari kalangan manapun. Bahkan, menurut dia, di era Orde Baru sudah pernah ada dua kali Menteri Agama berlatar belakang militer.
"Nah, yang dikhawatirkan bukan soal latar belakang militer atau tidak, tapi bagaimana kebijakan dan value yang menjadi tugas utamanya," kata dia di Jakarta, Sabtu (26/10).
Salah satu kekhawatirannya justru soal radikalisme yang masuk ke dalam ranah Kementerian Agama. Hal ini dapat memberikan kesan yang berbahaya, seolah-olah agama menjadi sumber radikalisme. Padahal, ia menilai agama selama ini menjadi sumber energi bangsa yang untuk pembangunan.
Di sisi lain, ia mendukung secara penuh upaya pemerintah dalam pemberantasan radikalisme di Indonesia. Tapi pemberantasan itu sebaiknya tidak hanya dilakukan dari aspek keagamaan saja, namun aspek lain juga perlu dilibatkan.
"Politik ekonomi yang tidak sesuai dengan nawacita Pancasila itu juga radikalisme. Ada komunisme, ada separatisme, itu kan radikalisme juga. Kenapa ini kok diarahkan moncongnya ini ke agama," ujar Fahmi.